Jogja
Rabu, 10 Agustus 2016 - 13:55 WIB

BUMN MENGAJAR : Mengajar di SMA di Jogja, PT Antam Dapat Banyak Pertanyaan Tak Terduga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - General Manager Unit Bisnis Pengolahan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, Dody Martimbang (kanan) dan Marketing Management Representative Butik Emas Logam Mulia PT Antam Cabang Jogja (kiri) saat mengisi talkshow di radio Star Jogja FM, Selasa (9/8/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

BUMN mengajar digelar PT Antam di SMAN 6 Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Aneka Tambang (Antam) Tbk turut mengisi kegiatan BUMN Mengajar di Jogja. Kali ini, PT Antam menyampaikan materi kepada siswa di SMAN 6 Jogja.

Advertisement

General Manager Unit Bisnis Pengolahan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, Dody Martimbang menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya mendekatkan BUMN kepada mayarakat, salah satunya pada kalangan pendidikan.

“Ini dedikasi insan mengajar untuk mengedukasi anak SMA untuk menginformasikan BUMN, pergerakan, dan produknya,” kata Dody dalam talkshow di radio Star Jogja FM, Selasa (9/8/2016).

Sekolah yang dikunjungi disesuaikan dengan persebaran BUMN. PT Antam sendiri memiliki 13 cabang yang tersebar dari Medan sampai Banjarmasin. Namun, kali ini PT Antam baru memulai untuk Kota Jogja dan Bandung.

Advertisement

Pengisi materi BUMN Mengajar dilakukan jajaran direksi dan general manager. Mereka sebisa mungkin kembali ke sekolah masing-masing.

“Seperti saya dulu pernah sekolah di SMAN 6. Yang dipilih adalah sekolah yang juga menyediakan slot pengajar dari luar. Ke depan SMAN 3 Jogja,” tuturnya.

Dari kegiatan BUMN Mengajar ini, banyak pertanyaan dari siswa yang sebelumnya tidak ia duga. Seperti pertanyaan tentang tantangan PT Antam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kemampuan PT Antam dalam mengolah seluruh cadangan emas di Indonesia, hingga seputar investasi emas.

Advertisement

Dody menjelaskan, karakter emas bertolak belakang dengan nilai mata uang. Saat nilai mata uang seperti sekarang turun, nilai emas cenderung naik. Tren harganya pun terus naik sejak Januari lalu. “Hingga saat ini nilai investasi kita sudah 4,5 ton dari Januari lalu,” katanya.

Sementara itu, di DIY sendiri tren investasi emas dikatakan baik. Joko Kurniawan selaku Marketing Management Representative Butik Emas Logam Mulia PT Antam Cabang Jogja mengatakan, sejak dibuka Februari 2016 lalu, penjualan emas batangan sudah mencapai 30 kg. “Penjualannya cukup bagus,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif