Jogja
Senin, 8 November 2021 - 17:45 WIB

Buntut Guru Positif Nekat Ngajar TPA, Pemkab Bantul Akan Beri Sanksi

Jumali  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. (harianjogja.com)

Solopos.com, JOGJA — Buntut dari seorang guru positif Covid-19 nekat mengajar ngaji di TPA, Pemerintah Kabupaten Bantul akan memberikan sanksi tegas.Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap meluasnya persebaran Covid-19 dari kegiatan pembelajaran di Bumi Projotamansari.

“O,enggak boleh [mengajar]. Ketenmtuannya kalau nekat ngajar nanti kami beri peringatan. Berupa teguran. Ya, kalau itu tidak diindahkan dan dilakukan terus menerus, ya akan kami berikan sanksi. Karena ini kan menyangkut kesehatan orang banyak,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat ditemui di kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Senin (8/11/2021).

Advertisement

Lebih lanjut Halim mengungkapkan, saat ini Pemkab Bantul telah melakukan koordinasi terkait penularan Covid-19 dari klaster takziah Sedayu. Yang kemudianmelebar ke beberapa sekolah di wilayahnya. Salah satunya, adalah dengan menggelar koordinasi dengan Dinas Kesehatan Bantul.

“Pagi tadi saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan. Untuk menyisir kembali sekolah-sekolah yang kemungkinan muncul klaster baru. Klaster sekolah,” sambungnya.

Advertisement

“Pagi tadi saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan. Untuk menyisir kembali sekolah-sekolah yang kemungkinan muncul klaster baru. Klaster sekolah,” sambungnya.

Baca juga: Guru Positif Nekat Ngajar TPA, 6 Santri di Bantul Terpapar Covid-19

Selain itu, Pemkab Bantul akan mengevaluasi sekolah-sekolah yang belum siap dan rentan terhadap paparan Covid-19. Nantinya pembelajaran akan dihentikan sementara.
“Ya, semuanya memang ada risiko yang kita harus hadapi. Yang penting penyebarannya harus kita batasi dengan cara mengkarantina dan mengisolasi siswa yang terpapar. Yang nyata-nyata terpapar ya, enggak boleh masuk. Dan, dilakukan tracing kontak erat,” jelas Halim.

Advertisement

“Jika ada paparan baru ya, orangnya akan kita bawa ke selter,” ungkap Halim.

Baca juga: Klaster Covid-19 Takziah Bantul di Sleman Menyebar di 7 Kecamatan

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengatakan, pekan ini semua kegiatan di Kapanewon Sedayu, Bantul dihentikan dulu. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi penularan Covid-19 yang awalnya berasal dari klaster takziah di Sedayu.

Advertisement

“Sementara kami tunggu sampai 14 hari. Jika nantinya memungkinkan tatap muka, ya tatap muka. Karena dari hasil tracing rata-rata [SMKN1 Sedayu] kan OTG. Dan, mereka sudah divaksin,”jelas Didik.

Mengenai jumlah sekolah yang ditutup, Didik mengungkapkan ada 4 sekolah di tingkat SMA/SMK di Sedayu yang ditutup oleh Disdikpora DIY. Selain itu, sejumlah sekolah SMP dan SD yang berdekatan dan berada di kapanewon Sedayu dari hasil koordinasi dengan Disdikpora Bantul ditutup sementara.

Baca juga: Klaster Takziah Sedayu Menyebar ke 3 Kabupaten di DIY

Advertisement

Guru Positif Covid-19 Dilarang Mengajar

Untuk mengantisipasi kemungkinan penularan dan kejadian berulang di tempat lain, Didik mengaku telah menyiapkan sejumlah antisipasi. “Kami upayakan gugus tugas di sekolah lebih bekerja efektif. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Satgas Penebalan Nakes dan mitigasi hulu, mereka membantu edukasi ke sekolah. Di sekolah juga dibentuk agen perubahan perilaku yang akan mengingatkan temannya,” jelasnya.

Terkait dengan kenekatan guru positif di Bantul tetap mengajar, Didik meminta agar tidak datang ke sekolah dan mengajar. Pihak Disdikpora DIY sejauh ini telah mengirimkan surat ke sekolah-sekolah untuk mengingatkan guru untuk tidak mengajar jika positif Covid-19.

“Sejauh ini kami juga baru sebatas teguran, jika ada pelanggaran. Kami juga akan lihat, jika siswa di sekitar kapanewon Sedayu, ada ya, sementara kita terapkan pembelajaran daring,” ungkap Didik.

Di tempat yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, masih akan melihat perkembangan dari penularan Covid-19 di SMKN1 Sedayu. Sultan sendiri enggan berkomentar banyak terkait dengan adanya guru yang positif Covid-19 nekat mengajar di Sanden yang berdampak pada penularan Covid-19.

“Saya kira hanya pemahaman saja. Lho kita sudah coba maksimal ya, harapan saya anak-anak [pelajar] ini, OTG ya OTG saja,” ucap Sultan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif