SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Dok)

Bunuh diri Gunungkidul masih tinggi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —  Tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi. Tercatat dalam kurun waktu enam bulan terakhir terdapat 21 kasus bunuh diri yang mayoritas dilakukan dengan cara gantung diri.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Baca Juga : BUNUH DIRI GUNUNGKIDUL : Dalam Setengah Tahun Ada 21 Kasus

Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, yang juga anggota Satgas Berani Hidup, Ida Rochmawati mengatakan, penyebab utama bunuh diri adalah depresi.  Depresi merupakan gangguan jiwa atau gangguan suasana hati. Orang yang mengalami depresi menjadi murung, mudah lelah dan hilang minat. Pada depresi berat dapat muncul ide bunuh diri.

Selama ini satgas terus bekerja bersama masyarakat untuk melakukan pencegahan agar depresi tidak berunjung bunuh diri.  Dia mengakui pada awalnya, belum adanya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan jiwa. Warga enggan untuk memeriksakan diri maupun keluarganya ke psikiater. Namun seiring perkembangan kesadaran masyarakat, mereka mulai berani berkonsultasi.

Bahkan, beberapa hari lalu, ada pasien yang berkonsultasi, sehingga upaya bunuh dirinya bisa dicegah.

“Awalnya dulu pasien saya sudah kronis, bekas dari konsultasi ke dukun dan sebagainya, tetapi sekarang sudah mulai berani berkonsultasi. Rata-rata 20 orang perhari konsultasi,” katanya, Jumat (7/7/2017).

Ida mengatakan untuk memudahkan masyarakat berkonsultasi, hari ini ada beberapa puskesmas yang sudah menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas perhatian. Hal ini sangat membantu dalam upaya pemkab melakukan pencegahan bunuh diri.

“Misalnya di Puskesmas Paliyan dan beberapa puskesmas lain sudah terasa geliatnya,”katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya