SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Istimewa Ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA- Ratusan armada angkutan perkotaan Kota Jogja yang tergabung dalam lima koperasi yaitu Kobutri, Kopata, Aspada, Damri, dan Puskopkar melakukan aksi mogok dengan memarkirkan kendaraan di Terminal Giwangan, Senin (11/11/2013).

“Hari ini semua angkutan dari lima koperasi memilih mogok hingga ada penjelasan dan penyelesaian dari pernyataan salah satu anggota DPRD DIY,” kata koordinator aksi mogok bus perkotaan Benny Wijaya di sela-sela aksi mereka di Terminal Giwangan Jogja.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Dalam tuntutannya, para kru bus perkotaan tersebut menyampaikan sejumlah tuntutan di antaranya tidak menghapus keberadaan bus kota karena merupakan sumber pendapatan bagi keluarga mereka.

Meminta klarifikasi dari salah satu anggota DPRD DIY Arif Rahman Hakim yang menyatakan seluruh bus perkotaan tidak lagi beroperasi pada 2015, dan harus dibawa ke Karsuli yaitu bengkel bus perkotaan.

“Pernyataan tersebut meresahkan seluruh awak bus perkotaan. Beliau harus meminta maaf atas pernyataan itu,” katanya.

Selain itu, kru bus perkotaan juga menentang penambahan jalur bus Trans Jogja, dan meminta penghapusan halte portable Trans Jogja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya