Bus Rombongan Peziarah Terguling di Piyungan, 1 Tewas

ilustrasi

BANTUL—Bus Kopata yang mengangkut rombongan peziarah terguling di simpang tiga jalan Dusun Petir, Srimartani, Piyungan, Minggu (2/9) sekitar pukul 07.00 WIB. Kecelakaan itu mengakibatkan satu orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Berdasar informasi yang dihimpun Harian Jogja, bus ber-nopol AB 7193 AS itu mengangkut sekitar 30 penumpang dari Dusun Umbulsari, Srimartani, Piyungan. Rencananya, rombongan itu hendak berziarah ke Gunung Pring di wilayah Muntilan, Jawa Tengah.

Dugaan sementara, kecelakaan itu akibat sopir bus, Parjiman, 59, belum mengenal medan perbukitan yang akan dilaluinya. Sehingga, sopir asal Lempuyangan, Danurejan, Jogja itu kewalahan mengendalikan laju bus saat memasuki tikungan di jalan yang menurun.

“Saat itu saya mengerem dan memindah gigi (presneling) dengan banting stir ke kiri,” kata Parjiman saat dimintai keterangan di Pos Lantas Polsek Piyungan.

Saat bus mulai oleng, kernet Haposan Gultom, 52, warga Trihanggo, Gamping, Sleman berupaya menyelamatkan diri dengan melompat keluar.

Namun nahas, belum sempat kernet itu menghindar, bus yang oleng seketika terguling dan tepat menimpa kepalanya. “Bus terguling ke kiri. Kernet itu tewas karena kepalanya tergencet,” ujar Suradal, 35, pemilik bengkel di sekitar lokasi kejadian.

Suradal menuturkan, beberapa detik sebelum bus terguling, para penumpangnya sudah terdengar menjerit. Setelah bus terguling, puluhan warga di sekitar lokasi kejadian langsung berupaya menyelamatkan para penumpangnya.

“Kalau kernet tidak melompat, kemungkinan besar selamat,” imbuh Suradal.

Dari hasil pengecekannya, ia menambahkan, rem bus tersebut masih pakem alias tidak blong. Sedangkan persnelingnya masuk di gigi dua.

“Mungkin sopirnya baru pertama lewat sini,” jelasnya.(ali)