SOLOPOS.COM - Menurunkan penumpang di tengah Jalan (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)
Bus Trans Jogja mulai 1 Januari akan dikelola PT.Anindya Mitra Internasional (AMI) namun DPRD tidak yakin perusahaan tersebut mampu
Harianjogja.com, JOGJA-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masih meragukan kemampuan PT.Anindya Mitra Internasional (AMI) dalam mengelola angkutan umum Trans Jogja, karena perusahaan daerah tersebut dinilai belum berpengalaman dalam mengelola usaha dibidang transportasi.
“Sebaiknya Pemda DIY membentuk BUMD baru yang khusus mengelola Trans Jogja, jangan recoki PT.AMI yang belum berpengalaman.” kata Anggota Komisi Transportasi DPRD DIY, Arief Budiono, seusai rapat pansus pengelolaan sistem transportasi di ruang lobi DPRD DIY, Senin (14/12/2015).
Pemda DIY telah menunjuk PT.AMI untuk menjadi operator sementara Trans Jogja, selama setahun dalam masa transisi 2016. Penunjukan ini karena kontrak dengan PT.Jogja Tugu Trans (JTT) akan berakhir pada 31 Desember ini. Pemda tidak bisa lagi memperpanjang kontrak karena nilai lelang mencapai miliaran rupiah. Sementara Trans Jogja harus tetap beroperasi.
PT.AMI selama bergerak dibidang usaha kuliner dan wisata. Perusahaan milik daerah ini sempat mendapat bantuan 20 bus dari pemerintah pusat, namun bus hibah tersebut disewa kelolakan kepada PT.JTT.
Arief mengatakan semua BUMD milik Pemda berpeluang untuk menjadi operator sementara Trans Jogja. Maka, ia menyarankan sebaiknya pemda menawarkan kepada semua BUMD. Tiga BUMD milik Pemda DIY adalah PT.AMI, PT.Tarumartani, dan PT.Bank BPD.
Namun karena Pemda DIY sudah menugaskan kepada PT.AMI, Arief mengatakan, “Kami akan memanggil direksi PT.AMI terkait kesiapan menjadi operator Trans Jogja.” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Wakil Ketua III DPRD DIY Dharma Setiawan juga mengkritik PT.AMI tidak memiliki kualifikasi dalam mengelola Trans Jogja. Namun, Dharma memberi masukan PT.AMI bisa membentuk unit usaha yang khusus mengelola Trans Jogja dengan mencari tenaga kerja yang mampu mengelola dibidang tersebut.
Unit usaha tersebut, menurut Dharma, dalam managerialnya harus terpisah dengan usaha lain, namun tetap masih dibawah naungan PT.AMI. “Ke depan kalau unit usahanya dinilai mampu bisa menjadi embrio pembentukan badan usaha yang bisa memisahkan diri dengan PT.AMI.” ujarnya.
Politikus Partai Gerindra ini memahami saat ini masih masa transisi peralihan pengelolaan Trans Jogja yang selama ini dikelola PT.JTT sebagai perusahaan swasta. Ia menggaris bawahi bahwa penunjukan PT.AMI bukanlah sebagai pengelola Trans Jogja, melainkan hanya sebagai operator sementara angkutan umum dengan sistem buy the servis tersebut.