SOLOPOS.COM - Halte bus Trans Jogja (JIBI/dok)

Bus Trans Jogja generasi pertamakini sudah dalam kondisi usang dan banyak masalah bahkan mengganggu penngguna jalan yang lain

Harianjogja.com, JOGJA — Meskipun pengelolaannya dibantu pemerintah pusat dan daerah, busTrans Jogja masih mengalami kendala. Dari 34 bus dari 74 armada yang mereka miliki saat ini berada dalam kondisi tak layak jalan dan memerlukan suntikan armada pengganti secepatnya.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Untung Prayoga, warga Sleman Rabu (2/3/2016) mengeluhkan asap hitam pekat yang keluar dari knalpot Trans Jogja. Hal itu dianggap mengganggu terlebih dia biasa bersepeda motor saat menjemput anaknya yang masih balita.

“Sampai batuk-batuk anak saya kesentor asap. Mbok ya dibenahi atau diganti,” kritiknya.

Kritik Untung bukan tanpa alasan. Dari 69 armada yang beroperasi harian, hampir separonya melebihi proyeksi pemakaian sebagai angkutan umum. Kondisi mesinnya pun bisa dibilang sudah tak lagi prima dengan kepulan asap menghitam sebagai salah satu indikasinya.

Kepala UPT Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY Agus Minang Satyo Nugroho menjelaskan 34 bus yang mereka miliki saat ini sudah mulai beroperasi sejak 2008. Padahal dalam sehari satu unit bus setidaknya bisa berjalan sejauh 267km.

Dengan beban jarak tersebut, usia pakai bus Transjogja untuk transportasi umum diproyeksikan hanya selama lima tahun. Lebih dari itu beban perawatan tak lagi ekonomis dan kondisi mesin sudah tak mumpuni.

“Salah satu efeknya asap hitam itu karena memang busnya sudah usang,” kata dia.

Sebanyak 34 bus itu, lanjut Agus, mestinya sudah diganti 2013 lalu saat mereka mendapatkan tambahan 20 armada, namun saat itu Transjogja masih kekurangan armada.

Sehingga meskipun ada bus baru yang beroperasi sejak 2013 dan tambahan 20 bus lagi pada 2014, 34 bus generasi pertama tetap dipaksa beroperasi.

Januari 2016 lalu mestinya 34 bus generasi pertama sudah dikandangkan dan digantikan dengan armada baru bantuan dari Kementerian Perhubungan. Namun pengadaannya masih terkendala sampai saat ini.

Dengan kondisi kekurangan armada, Agus mengatakan tak mungkin melakukan kanibal untuk membenahi bus yang lebih baik kondisinya. Pasalnya melakukan kanibal berarti harus ada bus yang dikandangkan. Konsekuensinya armada mereka bakal semakin berkurang. Pengandangan armada lama baru bisa dilakukan bila mereka sudah menerima bus baru untuk menggantikannya.

“Yang 2013 dan 2014 masih lumayan bagus kondisinya. Tapi kalau yang 34 itu enggak dipakai busnya akan kurang, kasihan warga yang membutuhkan Trans Jogja,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya