SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus Trans Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Bus Trans Jogja akan habis kontrak dengan perusahaan operator pada Desember, pihak operator pasrah

Harianjogja.com, JOGJA-Perseroan Terbatas PT Jogja Tugu Trans (PT.JTT), sebuah perusahaan yang menjadi operator layanan angkutan umum Trans Jogja menyerahkan sepenuhnya kepada Pemda DIY terkait kelanjutan Trans Jogja, yang akan habis masa kontraknya pada 31 Desember mendatang.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Kami menunggu keputusan dari Pemda DIY,” kata Direktur PT.JTT, Bambang Sugiharto saat ditemui di kantornya, Selasa (1/9/2015).

Bambang belum mau menjelaskan bagaimana perbaikan pelayanan Trans Jogja, yang dikeluhkan penumpang. Ia juga irit bicara soal biaya operasional kendaraan (BOK) yang diterima perusahaan dari Pemda DIY.

Sebelumnya Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Trans Jogja, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Agus Minang mengatakan bahwa
usia Trans Jogja sudah tua, sudah lebih dari lima tahun. Padahal idealnya angkutan layanan umum maksimal lima tahun.

Bambang menegaskan pernyataan Agus Minang. Namun ia juga kebingungan jika harus melakukan peremajaan semua bus Trans Jogja, karena masa kontrak akan selesai akhir tahun ini. “Ya kami tunggu dulu keputusan Pemda seperti apa,” ujarnya. Saat disinggung bagaimana jika keputusannya lelang. “Setelah ada keputusan resmi saya baru bisa menjelaskan, sekarang saya cooling down dulu,” tandas Bambang.

Sampai saat ini belum ada keputusan dari Pemda DIY terkait pengelolaan Trans Jogja. Pemda baru akan melakukan evaluasi pengelolaan layanan angkutan umum Trans Jogja ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY pada awal September ini. Dalam evaluasi tersebut akan diputuskan bersama sistem pengelolaan Trans Jogja.

Ada banyak opsi sistem pengelolaan Trans Jogja, di antaranya lelang terbuka dan menugaskan ke perusahaan daerah untuk mengelola Trans Jogja.

Anggota Komisi C DPRD DIY yang membidangi transportasi, Arief Budiono mengatakan selama belum ada evaluasi pengelolaan Trans Jogja yang sudah berjalan selama ini, dewan enggan membahas BOK yang dianggarkan Pemda DIY untuk 2016.

Menurut Arief, BOK Trans Jogja 2015 sebesar Rp72 miliar. Biaya itu termasuk pembuatan halte dan gaji petugas Trans Jogja. Namun layanan Trans Jogja belum ada perbaikan, “Justru banyak dikeluhkan,” kata Arief.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menyatakan akan mendukung apapun keputusan Pemda DIY setelah ada evaluasi. Namun, Arief menyarankan jika akhirnya diputuskan lelang sebaiknya dilakukan pada tahun ini agar 2016 nanti tidak ada kekosongan pelayanan Trans Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya