SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

Calon legislatif untuk Pemilu 2014 belum diputuskan. Hanya, sejumlah strategi mulai dirancang calon anggota legislatf untuk menjaring suara sebanyak-banyaknya. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Joko Nugroho, MG Noviarizal Fernandez, Bhekti Suryani dan Dinda Leo Listy.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Sosok Sugiarto Sastro Sanjoyo sudah tidak asing bagi pegawai maupun pejabat di lingkungan DPRD Sleman. Pasalnya, Sugiarto sudah empat periode menjadi wakil rakyat di Kabupaten Sleman. Bahkan, pada pemilu tahun depan, Sugiarto kembali mencalonkan diri.

Saat ini Sugiarto tercatat sebagai wakil rakyat asal Partai Demokrat. Selama dua periode dia menjabat anggota DPRD dari partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Sebelumnya, Sugiarto juga pernah mencicipi menjadi anggota Dewan dari Partai Golkar selama dua periode.

Untuk pemilu 2014, Sugiarto mengaku masih belum akan loncat partai, karena ketentuan Partai Demokrat memperbolehkan legislatif terpilih hingga tiga periode.
“Saya masih dipercaya untuk jadi caleg Partai Demokrat. Untuk itu saya tetap akan mendaftarkan sebagai caleg dari partai berwarna biru ini,” jelas Sugiarto, akhir pekan lalu.

Sugiarto mengatakan menjadi wakil rakyat di DPRD bertujuan agar aspirasi masyarakat di wilayahnya lancar. Pengajuan proposal pembangunan bisa lebih mudah jika dia masih menjabat sebagai anggota DPRD Sleman.

“Minimal saya punya koneksi untuk menyalurkan proposal kegiatan warga itu. Disetujui atau tidak, itu urusan lain. Sebab jika memang belum ada proses pembangunan di sana, kenapa harus dipaksakan,” kata Sugiarto.

Sugiarto menjelaskan, sebelum menjadi anggota DPRD proposal kegiatan pembangunan di wilayahnya minim realisasi. Setelah dia menjabat, ada sejumlah proyek seperti jembatan penghubung desa dan pengaspalan jalan yang dijalankan.

“Bukan karena jasa saya, tapi saya hanya menyalurkan aspirasi warga. Kalau tidak ada yang mengusulkan, jelas saja pembangunan tidak akan terealisasi,” jelasnya.

Berbeda halnya dengan nasib dua anggota DPRD Bantul dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Agung Wisda dan Badawi. Keduanya, mengaku masih menunggu keputusan dari DPP. Partai mereka sebelumnya tidak dinyatakan lolos oleh KPU.

“Kalau memang kebijakan dari pusat menganjurkan kami bergabung dengan partai lain, kami akan menurut,” kata Agung Wisda, Ketua DPD PKPB yang kini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Bantul itu, Jumat (11/1).

Hingga kini, Agung menambahkan, belum ada satupun partai lain yang secara resmi maupun secara terselubung menawarkan pinangan kepada dirinya dan Badawi. “Kalaupun ada, kami juga belum berani mengiyakan atau menolak. Kami masih menunggu titah dari pusat,” pungkas Agung.

Adapun caleg yang berasal dari kepala desa juga sudah menyiapkan sejumlah strategi. Hepson, Purnomo, bakal caleg dari Partai Golkar juga bakal melakukan strategi turun ke bawah untuk menjaring dukungan. “Intinya saya mengalir saja. Tapi kalau ada kesempatan saya akan rawuh ke masyarakat karena pada dasarnya saya tipe orang yang senang berteman dengan siapa saja,” ujar Kepala Desa (Kades) Kaligintung, Kecamatan Temon itu.

Ia juga mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan menerjunkan tim pribadi yang akan melakukan sejumlah langkah untuk mendapatkan dukungan politik dari para konstituen. Akan tetapi hal itu menurutnya akan dipikirkan belakangan karena saat ini ia masih menunggu kepastian perihal pencalegan bagi calon yang berstatus kepala desa.

Sekertaris DPD PAN Kulonprogo, Muhtarom Asrori mengatakan bagi caleg baru harus menyetor sejumlah dana. “Kalau saat ini belum ada informasi terbaru dari DPW dan DPP tapi kalau pemilu sebelumnya tiap caleg membayar minimal Rp4 juta untuk maju dalam pencalegan. Itu untuk kader tapi kalau tokoh yang bukan kader bisa beda,” pungkas dia.

Meski memiliki popularitas tinggi tidak semua orang ingin menjadi wakil rakyat. Salah satu contohnya mantan Bupati Kulonprogo, Toyo Santoso Dipo. Warga Desa Tayuban, Kecamatan Panjatan ini akan maju dalam pencalegan 2014 untuk kursi DPR. “Saya belum berpikir untuk maju dalam pemilu. Saya mau istirahat dan memberikan kesempatan kepada yang lebih muda. Saat 2014 nanti [usia] saya ini sudah lebih dari 70 tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya