Jogja
Kamis, 14 Juli 2022 - 21:30 WIB

Calo Tenaga Honorer Dinas Pariwisata Bantul Diungkap, Tarif Rp50 Juta

Ujang Hasanudin  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga honorer. (freepik)

Solopos.com, BANTUL — Dugaan praktik calo penerimaan pegawai harian lepas (PHL) atau honorer di Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diungkap Forum Pemantau Independen (Forpi) Bantul.

Anggota Forpi Bantul, Abu Sabikhis, mengaku mendapat laporan dari para korban terkait calo penerimaan tenaga honorer di Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul itu. Bahkan, kedua korban mengaku ditawari membayar uang Rp50 juta per orang agar bisa bekerja sebagai PHL atau tenaga honorer di instansi pemerintahan tersebut.

Advertisement

Kedua korban, lanjut Abu Sabikhis, telah mengangsur uang tersebut masing-masing Rp25 juta. Uang itu katanya disetorkan melalui ajudan Bupati Bantul.

“Keduanya [calon tenaga honorer] sudah membayar masing-masing Rp25 juta,” ujar Abu melalui sambungan telepon, Kamis (14/7/2022).

Advertisement

“Keduanya [calon tenaga honorer] sudah membayar masing-masing Rp25 juta,” ujar Abu melalui sambungan telepon, Kamis (14/7/2022).

Kedua korban, lanjut Abu, dijanjikan bekerja di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis. Bahkan calo tersebut memastikan kepada kedua korban bisa masuk melalui ajudan Bupati Bantul.

Baca juga: Mahal! Masuk Wisata Gumuk Pasir Bantul Ditarik Rp100.000 

Advertisement

Dalam pertemuan tersebut, Jati menegaskan tidak ada ketentuan penarikan uang untuk calon PHL atau tenaga honorer di lingkungan Dinas Pariwisata Bantu. Bahkan, Dinas Pariwisata Bantul mengaku sudah tidak menerima calon PHL atau tenaga honorer menyusul adanya moratoriu dari pemerintah pusat untuk menghapus tenaga honorer di instansi pemerintah pada 2023 nanti.

Forpi juga sudah mengklarifikasi ajudan Bupati dan sang ajudan sudah membantahnya. “Tetapi kasusnya ada, bahkan korban sendiri mengaku dimintai uang dan sudah menyerahkan Rp25 juta,” katanya.

Baca juga: Menarik! Kelok 18 JJLS Jogja Dilengkapi Rest Area, Jadi Tempat Wisata?

Advertisement

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Jati Banyubroto, dengan tegas membantah adanya praktik calo penerimaan tenaga honorer di instansinya. Ia juga membantah adanya pegawai di Dinas Pariwisata Bantul yang terlibat dalam praktik tersebut.

“Kalau [Dinas] Parwisata tidak ada kaitannya. Enggak. Enggak [enggak ada kaitannya]. Kalau dinas tidak ada kaitan apa apa dengan masalah PHL, enggak ada,” kata Jati.

Artikel ini sudah tayang di Harianjogja.com dengan judul 2 Orang Jadi Korban Calo PHL Dispar Bantul, Forpi: Pelakunya Oknum PHL Dinas Setempat

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif