SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi. (Harian Jogja-Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL – Demokrasi dalam pelaksaaan pemilihan dukuh (Pilduk) Dusun Joho Desa Jambitan Kecamatan Banguntapan Minggu (1/12/2013) ternoda.

Sekelompok masa pendukung calon dukuh kalap dan ngamuk di Tempat Pemungutan Suara (TPS) setelah penghitungan suara dimenangkan calon nomor urut 1 Wiarto.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Diduga dari kelompok pendukung calon nomor 2 Nur Ahmad Agung Dwinanto tak terima sehingga mengamuk dengan membanting kursi ke TPS 3 sebelum akhirnya bubar meninggalkan lokasi.

Pantauan Harianjogja.com, kericuhan bermula menjelang detik-detik akhir penghitungan suara. Pendukung salah satu pasangan yang perolehan suaranya keok dibawah calon unggul, seketika langsung mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Ada yang merusak beberapa fasilitas TPS dengan melempar kursi. Kelompok ini langsung pergi meninggalkan tempat,” kata seorang saksi enggan disebutkan namanya kepada Harianjogja.com.

Pemilihan dukuh Jogo diikuti tiga kandidat yakni nomor urut 1 Wiarto, nomor urut 2 Nur Ahmad Agung Dwinanto dan nomor urut 3 Badarodin. Saksi lain menyebutkan suasana memanas seketika muncul saat nyaris perhitungan sementara berakhir.

Perolehan suara nomor urut 1 Wiarto 370 suara diatas perolehan calon nomor urut 2 yang hanya meraih 360 suara dan calon nomor urut 3 hanya 213 suara.

“Mungkin karena hanya kalah tipis mereka teriak-teriak kecewa,” salah satu pendukung Wiarto.

Agus salah satu warga Joho menilai potret ngamuknya kelompok pendukung calonyang kalah mencerminkan demokrasi yang tumbuh di tingkat dusun di Jambitan belum berjalan baik.

“Demokratis tidak hanya mencakup proses yang bersih dan sehat, tapi juga kedewasaan menghadapi hasil pemungutan suara. Dan ternyata masyarakat kami belum siap,” ujar tokoh pemuda setempat menyesalkan ulah kubu kelompok ngamuk.

Hingga petang kemarin sejumlah personil Polsek Banguntapan masih disiagakan dilokasi kejadian untuk mengawal jalannya perhitungan suara sampai selesai. Petugas juga bersiaga untuk menghindari kemarahan warga meluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya