Jogja
Selasa, 4 Juni 2024 - 15:35 WIB

Calon Haji Lansia Gunungkidul Alami Demensia di Makkah, Merasa Masih di Kampung

Andreas Yuda Pramono  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jemaah haji asal Gunungkidul, Suliyem yang mengalami gangguan demensia sedang mendapat perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekkah, Arab Saudi, Senin (3/6/2024). (Istimewa/Kankemenag Gunungkidul)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Seorang calon haji asal Gunungkidul yang telah berusia senja mengalami gangguan demensia atau kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan. Calon haji bernama Suliyem, 76, itu tengah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Tanah Suci.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Gunungkidul, Taufik Ahmad Soleh, mengatakan Suliyem masih menjalani pengobatan di KKHI hingga Selasa (4/6/2024) pukul 11.10 WIB.

Advertisement

“Mbah Suliyem itu secara fisik sehat, namun masih labil memorinya. Kadang dia merasa masih berada di kampung dan akan pergi ke kebun buat cari pakan ternak,” kata Taufik dihubungi, Selasa (4/6/2024).

Belum ada kepastian waktu pemulihan tersebut. Taufik yang juga sebagai Ketua Kloter 52-SOC masih menunggu rekomendasi dokter di KKHI.

Suliyem merupakan satu dari tiga calon haji yang perlu mendapat pengobatan di KKHI. Selain dia, ada Hadid Akbar Luthfi, 30, yang mengalami demam tinggi dan Kandani, 75, yang mengalami gangguan jantung.

Advertisement

Namun, Hadid Akbar sudah kembali ke Maktab 76 Hotel 508, Senin (3/6/2024). Sehari setelahnya, dia kemudian bergabung dengan rombongan. Begitupun dengan Kandani juga telah kembali ke rombongan.

“Hadid Akbar tetap mendapatkan pengawasan dan pemeriksaan rutin oleh Tim Kesehatan Kloter maupun Klinik di Hotel yang tersedia,” katanya.

Taufik juga menyampaikan suhu di Makkah mencapai 44 derajat Celcius. Guna mengantisipasi dampak atas panasnya suhu di sana, Kankemenag mengontrol konsumsi air minum dan oralit. Dengan banyak minum, jemaah akan terhindar dari dehidrasi.

Advertisement

Jemaah juga perlu mengurangi aktivitas di luar ketika siang hari. Semprotan muka juga perlu disiapkan setiap saat.

“Jemaah perlu mengatur ibadah ke Masjidil Haram dengan memperhatikan kondisi fisik. Kami tentu juga memantau dan memeriksa secara rutin setiap pagi kesehatan jemaah,” ucapnya.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, juga telah menyampaikan bahwa peralihan cuaca dari lembab ke kering di Makkah dapat menimbulkan dampak seperti dehidrasi. Untuk itu, selain memperbanyak minum, Ismono menyarankan agar mengosumsi vitamin dengan kandungan elektrolit.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Alami Demensia di Makkah, Jemaah Haji Asal Gunungkidul Merasa Masih Berada di Kampung

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif