SOLOPOS.COM - Salah satu calon haji dari Kulonprogo mendapatkan bantuan oksigen saat diperiksa kesehatan di Alun-Alun Wates, Jumat (9/5/2014). (Switzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Seorang calon haji asal Dusun Pongangan, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Tukiman, 64, meninggal dunia seusai mengikuti tes kebugaran calon jamaah haji yang dilaksanakan di Alun-alun Wates, Jumat (9/5) pagi. Diduga, Tukiman mengalami serangan jantung karena kelelahan fisik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Harian Jogja, Tukiman berangkat dari rumahnya bersama lima orang lainnya untuk mengikuti tes kebugaran calon jamaah haji yang baru pertama kalinya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Kantor Kementerian Agama Kulonprogo, setelah salat Subuh dan tiba di lokasi sekitar pukul 05.30 WIB.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Sebelum mengikuti tes kebugaran berupa jalan mengelilingi Alun-alun Wates sebanyak dua kali, tim kesehatan terlebih dahulu mengecek kondisi tekanan darah, denyut nadi, dan laju nafas. Setelah itu, seluruh calon jamaah haji dites kebugarannya dengan mengelilingi Alun-alun Wates.

Tukiman masih dapat berinteraksi dengan teman-temannya ketika sudah mencapai garis finish. Saat ia menerima snack, tiba-tiba tubuhnya jatuh dan tidak sadarkan diri. Kemudian, Tukiman segera dilarikan ke IGD RSUD Wates, namun tidak dapat tertolong.

Salah satu teman korban yang termasuk dalam rombongan Jemaah calon haji Pongangan, Sugiman, 60, menceritakan, sejak awal berangkat kondisi temannya dalam keadaan sehat. Bahkan, ia mengaku sudah sarapan sebelum berangkat menuju Alun-alun Wates.

Hanya saja, saat Tukiman ditanya oleh tim kesehatan tentang riwayat penyakit, ia mengatakan sering merasakan nyeri dada setelah berolahraga. “Tukiman memang sehari-hari rajin berolahraga,” ujarnya.

Kemudian, petugas dari tim kesehatan mengimbau Tukiman untuk tidak memaksakan diri saat melakukan tes kebugaran. Menurut dia, Tukiman bersemangat mengikuti tes kebugaran, terbukti saat rombongannya hanya berjalan kaki dengan kecepatan stabil, justru korban berjalan cepat.

“Baru saja saya kasih snack dalam kotak setelah kami sama-sama tiba di garis finish, tiba-tiba dia nggeblak dan tidak sadar,” ungkap Sugiman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya