Jogja
Selasa, 3 Oktober 2017 - 05:20 WIB

CAMPAK RUBELLA : Gerakan Imunisasi Berakhir, Dinkes Tetap Buka Layanan

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan melihat proses imunisasi Measles Rubella di Madrasah Tsanawiyah Negeri 10, Jl. Damai, Sleman, Selasa (1/8/2017). (Gigih.M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Kesehatan Jogja akan menyisir anak-anak yang belum diimunisasi

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja tetap membuka layanan pemberian imunisasi Measles-Rubella (MR) kepada anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun, meski gerakan imunisasi MR nasional resmi berakhir pada 30 September lalu.

Advertisement

Bahkan, Dinas Kesehatan Jogja akan menyisir anak-anak yang belum diimunisasi. “Layanan imunisasi sekarang dipusatkan di puskesmas-puskesmas,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kota Jogja, Endang Sri
Rahayu, Senin (2/10/2017).

Endang mengatakan, hampir semua anak diimunisasi dari total target 103.151 anak dalam gerakan imunisasi MR, Agustus-September. Hanya menyisakan sekitar tiga persen yang belum diimunisasi. Anak yang belum diimunisasi karena beberapa alasan. Sebagian besar karena sakit saat kampanye pemberian vaksi MR.

Ia sudah meminta semua petugas puskesman untuk kembali menggalakkan pemberian vaksi MR bagi yang belum diimunisasi. Pemberian vaksin MR ini gratis karena dibiayai pemerintah. Umumnya, imunisasi serupa membutuhkan biaya Rp400.000 sekali imunisasi.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Fita Yulia Kisworini menyatakan vaksi MR aman. Ia mengingatkan pentingnya vaksin MR karena penyakit campak dan rubella dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian.

Jika menyerang ibu hamil berpotensi menular pada janin yang dikandungnya. “Tujuan imunisasi ini tercapainya eliminasi campak dan pengendalian rubella 2020,” kata Fita.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif