Jogja
Rabu, 30 April 2014 - 11:58 WIB

Candi di Sleman Diduga Peninggalan Abad ke 8 Masehi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses penggalian situs Tegal Weru di Persawahan Dusun Tegal Weru Sariharjo, Ngaglik Sleman, Selasa (29/4/2014). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN— Berdasarkan temuan awal, situs Tegal Weru yang ditemukan di persawahan Dusun Tegal Weru, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, diduga merupakan candi Hindu yang dibuat pada 800-900 Masehi.

Taufik, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pengamanan Penyelamatan dan Zonasi BPCB Jogja saat ditemui di situs Tegal Weru, Selasa (29/4/2014) mengungkapkan era tersebut merupakan masa kejayaan Hindu-Budha.

Advertisement

“Pada masa itu, bangunan Hindu klasik memang banyak didirikan di sekitar Jogja,” jelasnya.

Sementara itu arca yang telah ditemukan sejak 1964 masih disimpan di rumah warga yang merupakan keluarga kepala desa pada masa itu.  “Mereka ingin menjaga [arca] karena itu peninggalan orang tua,” ungkap Taufik.

Meski begitu, arca itu sudah masuk dalam inventaris cagar budaya BPCB Jogja sejak 1990-an. Taufik mengungkapkan masyarakat bisa memiliki benda cagar budaya dengan syarat sudah didaftarkan ke BPCB. Namun, arca tersebut tetap dinyatakan milik negara.

Advertisement

“Tetapi kami tidak bisa paksa warga menyerahkan, sehingga nanti akan ada negosiasi dengan warga,” ungkapnya.

Selanjutnya, BPCB Jogja akan mengevaluasi kelayakan situs Tegal Weru untuk dipugar.

Marjuki, salah satu warga Tegal Weru yang membantu proses ekskavasi mengaku sudah mengetahui di situs tersebut terdapat peninggalan zaman dahulu. “Cuma dengar dari cerita orang saja. Kalau dibajak, kena batu,” ungkapnya.

Advertisement

Lahan persawahan yang biasanya ditanami padi tersebut ternyata juga memiliki kisah yang dianggap misterius oleh warga sekitar. “Katanya kalau malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon ada cahaya yang muncul dari sini,” kata Marjuki.

Dalam upaya ekskavasi, tim BPCB Jogja dibantu 10 mahasiswa UGM dan lima warga sekitar. Selain Tegal Weru, Taufik mengatakan tahun ini juga akan menggali temuan di situs yang ada di wilayah Kulonprogo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif