Jogja
Senin, 6 Oktober 2014 - 16:40 WIB

CERITA PENGAWAL KHUSUS IBU NEGARA : Ana Bertugas 24 Jam Menjaga Ani (Bagian 2/2)

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ana Yulia Erawati, pengawal khusus ibu negara, Ani Yudhoyono sejak 2006-2010 (JIBI/Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Harianjogja.com, JOGJA-Sejak tahun 2006, Ana Yulia Erawati terpilih sebagai satu dari tiga pengawal khusus ibu negara. Demi keselamatan ibu negara, tugas ini harus Ana jabani selama 24 jam penuh.

“Saya belum akan tidur ketika Ibu [Negara] belum tidur, ketika Ibu sudah tidur, saya tetap belum akan tidur jika ajudan belum tidur. Ketika bangun saya harus paling awal, saya khawatir beliau membutuhkan saya. Saat bersiap di kamar mandi. Semua perlengkapan pengamanan dan komunikasi juga harus terus bersama saya, seperti itulah keseharian saya sebagai pengawal khusus,” kata dia.

Advertisement

Pengawalan yang dilakukan Ana terasa lebih berat saat Presiden melawat ke beberapa negara. Jumlah personel pengamanan presiden sangat terbatas, berbeda saat melakukan kegiatan di dalam negeri. Ana selain harus membantu persiapan Ibu Negara sekaligus turut berjaga membantu pengamanan luar.

Dia mengaku sangat terkesan ketika menjadi pengawal khusus Ani Yudhoyono. Ana dan pengawal lainnya tak jarang mendapatkan oleh-oleh dari sang Ibu Negara saat berbelanja kerajinan.

“Ibu suka batik, beberapa kali kami juga mendapatkannya dari beliau, itu semua adalah sebuah kenangan yang saya simpan. Terlepas dari bagaimana dinamika politik yang melatarbelakangi beliau sebagai pemimpin negara, saya merasa pernah menjadi bagian dan dekat dengan beliau berdua, itu sangat berarti bagi saya,” kata.

Advertisement

Cerita Ana Yulia dan Ani Yudhoyono itu berakhir pada November 2010. Saat itu Ana memutuskan untuk menerima pinangan kekasihnya seorang anggota TNI AU. Namun jalinan emosional Ana dan Ani yang terukir sepanjang lima tahun menjadi pengawal khusus dan ibu negara rupanya tidak terhenti.

Bahkan ketika Ana berpindah tugas ke Korem 072 Pamungkas di Jogja, beberapakali Ani Yudhoyono memanggil Ana untuk menemuinya.

“Dulu ketemu Ibu hampir 24 jam setiap saat, rasanya biasa saja. Kemarin saya dipanggil saat beliau tengah di Jogja, rasanya gemetar,” Ana menceritakan dengan mata berkaca-kaca.

Advertisement

Ana, TNI berpangkat Serka kini bertugas sebagai staf personel di Korem 072/Pamungkas. Seragam tentara dia kenakan setiap pagi hingga sore, namun saat di rumah Ana tetaplah sosok perempuan pada umumnya. Dia setia momong anak semata wayangnya, Rama Asyam Wicaksana, yang masih berusia tiga tahun.

“Meskipun tentara kalau di rumah ya nggendong, ya nyuci dan lain sebagainya,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif