Jogja
Minggu, 26 Januari 2014 - 12:29 WIB

CERITA SAAT GEMPA : Warga Pesisir Kulonprogo Takut Tsunami, Bunyikan Kentongan Bersahutan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO – Masyarakat wilayah pesisir pantai Kulonprogo panik luar biasa saat gempa berkekuatan 6,5 skala richter yang berpusat di barat daya Kebumen mengguncang, Sabtu (25/1/2014). Warga lari tunggang langgang saat getaran gempa terasa kencang di wilayah setempat.

Tidak hanya itu, bunyi kentongan pun terdengar saling bersahutan di siang bolong. Kepala Dusun Imorenggo, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Solikin mengungkapkan begitu panik karena tiba-tiba terasa goncangan hebat saat dia berada di dalam rumah.

Advertisement

“Getarannya terasa seperti saat terjadi gempa di Bantul pada 2006 silam,” ujarnya, Sabtu (25/1/2014) siang.

Tak pelak, dia pun langsung berlari keluar rumah. Di luar rumah ternyata warga lain juga sudah panik. Solikin menuturkan, kepanikan warga justru tertuju pada potensi tsunami setelah getaran berhenti. Pasalnya wilayah Imorenggo berada tepat di depan garis pantai. Jarak dengan lautan lepas kurang dari 300 meter.

“Maka dari itu kami masih panik. Kentongan kami bunyikan untuk memberikan komando agar warga menjauhi wilayah pantai,” tandasnya.

Advertisement

Warga Imorenggo merasa khawatir apabila tsunami seperti di Aceh pada 2004 silam terjadi di wilayah itu. Apalagi warga tahu benar, sarana peringatan dini tsunami di wilayah pesisir belum bisa berfungsi meski sudah terpasang beberapa waktu lalu.

“Masalahnya gejalanya hampir sama, pertama terasa ada gempa tapi cuma kecil dan akhirnya berhenti. Tak lama berselang terasa goncangan lagi dan lebih kencang,” imbuhnya.

Di wilayah Tirtorahayu, goncangan akibat gempa menyebabkan genteng atap kantor balaidesa setempat jatuh berantakan.

Advertisement

Sementara di Desa Garongan, Kecamatan Panjatan warga langsung berlarian menuju Jalan Daendel ketika goncangan terasa.

Widodo, 40, salah satu warga menginformasikan, sejumlah kendaraan yang melintasi Jalan Daendels akhirnya berhenti beberapa saat meski goncangan sudah berhenti. (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif