SOLOPOS.COM - Sarjiman, pemilik Dewi Craft, sedang berada di rumahnya di Padukuhan Nglotak, Kaliagung, Sentolo pada Rabu (23/8/2023). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono.

Solopos.com, KULONPROGO — Saat pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, sebagian besar usaha mengalami permasalahan bahkan ada yang sampai gulung tikar. Namun, permasalahan itu tidak terjadi pada Dewi Craft.

Justru usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini berdiri dan tumbuh saat pandemi Covid-19 melanda. Bahkan usaha Dewi Craft semakin berkembang dan mampu mempekerjakan sebanyak 36 karyawan.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Pemilik Dewi Craft, Sarjiman, mengatakan usahanya bergerak pada kerajinan yang memanfaatkan serat dan daun tanaman. Sebelum pandemi Covid-19, dia mengaku pernah menjadi suplier bahan baku kerajinan untuk beberapa pabrik di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Sebelum pandemi Covid-19, saya dulu suplier untuk beberapa pabrik. Lalu setelah pabrik-pabrik tutup saya mencoba membuat dan mengembangkan sendiri kerajinan,” kata dia yang ditemui di rumahnya, Rabu (23/8/2023).

Surjiman bercerita saat pandemi Covid-19 melanda, Dewi Craft justru bisa mengirim hasil kerajinan ke berbagai daerah sebanyak empat kali dalam sepekan. Hal ini menjadi capaian yang luar biasa apabila dibandingkan dengan kebanyakan usaha yang justru bangkut waktu itu.

“Waktu corona kan jadi laris. Soalnya jual beli juga banyak lewat online,” kata dia.

Bersama beberapa pelaku kerajinan lainnya, Sarjiman pernah mengirim dua kontainer penuh kerajinan dari daun sadang. Sebenarnya, permintaan untuk menyuplai kerajinan daun sadang hanya untuk Dewi Craft.

“Tapi kalau dua kontainer saya sendiri tidak mampu. Saya juga kekurangan bahan. Sampel kerajinan yang diminta juga saya yang buat dulu itu,” ucapnya.

Orang yang memesan kerajinan daun sadang tersebut merupakan warga Kasongan. Namun, kata Sarjiman, kerajinan tersebut justru dikirim ke Belanda.

Atas keuletannya dalam berwirausaha, dia yang dulu menjadi bagian dari penerima program keluarga harapan akhirnya bisa lepas dari bantuan tersebut dan kini menjadi sejahtera.

“Saya dulu masuk sebagai penerima bantuan PKH [program keluarga harapan]. Nah, semenjak Dewi Craft berkembang saya dianggap oleh Dinas Sosial Kulonprogo sebagai warga yang sudah mentas dari kemiskinan,” lanjutnya.

Dia menuturkan saat ini Dewi Craft yang berlokasi di Padukuhan Nglotak, Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo, itu memiliki 36 orang karyawan. Enam orang bekerja di tempatnya dan 30 orang lainnya bekerja di rumah masing-masing.

Lebih jauh, dia mengatakan bahwa berbagai bahan baku kerajinan yang ada di rumahnya berasal dari bermacam daerah di Pulau Jawa. Beberapa di antaranya dari Demak dan Surabaya. Selain itu bahan baku juga berasal dari daerah lokal Kulonprogo.

Omzet Dewi Craft dalam sebulan dapat mencapai Rp50 juta. Besarnya omzet Dewi Craft telah dibagi untuk membeli bahan baku kerajinan dan membayar para pekerja. Saat ini, Sarjiman mengelola Dewi Craft bersama istri dan anaknya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Berkat Kreativitas Membuat Kerajinan, Sarjiman Mampu Pekerjakan Puluhan Orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya