SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Angin kencang dan petir berpotensi terjadi di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Kediaman Partini di Dusun Pelem RT 01 RW 03 Desa Pundungsari, Semin yang tertimpa pohon nangka dan jati yang tumbang akibat angin kencang, Selasa (1/12/2015). (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Kediaman Partini di Dusun Pelem RT 01 RW 03 Desa Pundungsari, Semin yang tertimpa pohon nangka dan jati yang tumbang akibat angin kencang, Selasa (1/12/2015). (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Harianjogja.com, SLEMAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jogja mengingatkan masyarakat cuaca ekstrem yang menimbulkan angin kencang dan petir berpotensi terjadi di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Potensi angin kencang dan petir ini diperkirakan bisa terjadi hingga Januari 2016. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama terhadap ancaman petir yang berpotensi terjadi di mana saja,” kata prakirawan dari Data dan Informasi BMKG Jogja, Subandi seperti dikutip Antara, Kamis (17/12/2015).

Menurut dia, ancaman bencana petir sampai saat bisa terjadi di mana saja.

“Petir bisa merata, di semua wilayah DIY berpotensi bisa terkena petir,” katanya.

Ia mengatakan, di tempat yang paling aman, yaitu di rumah pun bisa terkena bencana tersebut. Beberapa hari terakhir ini, juga sudah ada dua laporan adanya rumah yang terkena petir.

“Sebenarnya lebih baik bila rumah dipasangi penangkal petir,” katanya.

Subandi mengatakan, masyarakat diharap pandai untuk mencari tempat berlindung. Seperti tidak berada di tanah yang lapang ketika terjadi hujan karena bisa menjadi objek yang paling tinggi bila di tanah yang lapang.

“Petir selalu mencari sasaran objek yang paling tinggi. Jangan berada di tempat yang basah juga,” katanya.

Ia mengatakan, petir terjadi karena adanya pertemuan dua awan Cumulonimbus (Cb). Potensi bahaya seperti ini akan cenderung menurun hingga sampai puncak musim hujan mendatang.

“Puncak musim hujan diperkirakan akhir Januari hingga awal Februari 2016,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya