SOLOPOS.COM - Petugas dan warga Parangtritis tengah berupaya melakukan evakuasi pohon tumbang di sekitar lokasi Pantai Parangtritis sesaat setelah kawasan objek pariwisata itu diterpa hujan deras dan angin kencang, Minggu (29/1/2017) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Cuaca ekstrem melanda wilayah Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi pada Minggu (29/1/2017) sekitar pukul 02.30 WIB di kawasan pesisir mengakibatkan sejumlah kerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun puluhan lapak pedagang di kawasan pantai rusak.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Kerusakan terparah terjadi di Pantai Kukup, Desa Kemadang, Tanjungsari. Di lokasi ini terdapat 17 lapak pedagang yang rusak. Selain itu, terdapat dua pohon talok yang tumbang karena embusan angin kenjang yang terjadi pada Minggu dini hari kemarin.

“Semua saling berkaitan karena lapak yang rusak berada di dekat pohon talok itu,” kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono.

Selain kerusakan di Pantai Kukup, angin kecang juga merusak dua warung dan juga genting di Tempat Pelelangan Ikan di Pantai Baron juga ikut rusak.

“Meski ada kerusakan, tapi angin kencang tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” katanya lagi.

Menurut dia, angin kencang kembali terjadi pada Minggu siang. Namun, sambung Marjono, embusan itu tidak sampai menimbulkan kerusakan. “Paling parah terjadi pada saat dini hari,” tuturnya.

Lebih jauh dikatakan Marjono, embusan angin yang terjadi di kawasan pantai merupakan hal yang biasa. Sama seperti dengan gelombang tinggi, fenomena alam ini terus terjadi hampir setiap tahunnya.

Bahkan, menurut dia kondisi itu sudah dapat diprediksi mengacu pada penanggalan jawa yang berasal turun menurun dari leluhur. “Sekarang masa ke delapan dalam pranoto mongso (system penanggalan jawa). Jadi mengacu dari penanda itu, di kawasan pesisir akan banyak angin kencang,” urainya.

Dia pun berharap seluruh elemen masyarakat yang berada di pantai, baik itu nelayan, pedaganh maupun pengunjung untuk lebih berhati-hati terhadap potensi embusan angin kencang.

“Kalau gelombang relatif landai, tapi untuk angin kencang masih sangat berpotensi dan dampaknya bisa dirasakan nelayan karena banyak yang berhenti melaut,” kata Marjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya