SOLOPOS.COM - Ilustrasi petir (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Cuaca ekstrem, dampaknya dirasakan peternakan di Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini rupanya juga berdampak besar pada peternakan. Puluhan ekor bebek milik seorang peternak di RT05/RW29 Beran Kidul, Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman belum lama ini tiba-tiba mati mendadak setelah tersambar petir.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Paini RT05/RW29 Beran Kidul, Tridadi menyakini sebanyak 25 ekor bebeknya mati bukan karena penyakit unggas melainkan disambar petir. Peristiwa itu terjadi sekitar pekan lalu saat hujan deras mengguyur disertai angin kencang dan petir.

Jika ditotal ia menderita kerugian sekitar Rp2 juta karena harus mengubur bebek-bebek yang mati tersebut. Baginya musibah petir yang mematikan 25 ekor bebeknya itu merupakan pukulan telak. Mengingat, ia telah memelihara ternak itu sudah dua tahun dengan cara membeli mulai dari satu hingga dua ekor karena ia bukanlah peternak besar. Dengan memiliki bebek, selain cepat bertelur dan telur juga sewaktu-waktu jika ia butuh uang bisa langsung dijual ketika penghasilannya sebagai buruh tak cukup untuk kebutuhan rumah tangga.

“Saya mengumpulkan mulai dari satu, dua ekor sampai ada total 50 ekor, tersisa 25 ekor karena tersambar petir,” ungkapnya saat ditemui di Tridadi, Sleman, Senin (4/4/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya