SOLOPOS.COM - Gelombang tinggi tampak bergulung-gulung di Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Minggu (24/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Cuaca ekstrem membuat nelayan di pantai selatan Bantul tidak melaut

Harianjogja.com, BANTUL– Sebagian nelayan pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa hari terakhir ini tidak melaut akibat gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan tersebut.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

“Kalau di pantai selatan sekarang ini ombaknya sedang besar, teman-teman nelayan tidak berani melaut, seperti saya ini harus menganggur,” kata nelayan Pantai Depok Misto, Senin (27/3/2017).

Menurut dia, gelombang tinggi yang terjadi di pantai selatan sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir akibatnya sebagian nelayan tidak berani melaut dan menunggu kondisi gelombang normal.

Ia mengatakan ketinggian gelombang pantai saat ini berkisar antara empat sampai lima meter, bahkan nelayan memperkirakan gelombang tinggi pantai selatan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Sekarang kurang lebih empat meter, kemarin yang lima meter, mungkin besok ini ombaknya kecil, namun besoknya besar lagi. Kalau ditotal sudah sekitar sepuluh hari tidak melaut, paling minggu depan baru melaut,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Namun demikian, kata Misto, gelombang pantai di pantai selatan ini memang sudah pada musimnya dan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya kondisi seperti ini berlangsung selama tiga sampai empat bulan.

“Artinya memang sudah musimnya dan mungkin April, Mei dan Juni ombaknya terus gede, jadi mungkin sampai empat bulan akan datang. Kalau perhitungan jawanya memang sudah musim karena perputaran bulan,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi membenarkan kondisi yang dialami nelayan pantai selatan daerah ini yang tidak melaut karena gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

“Ini karena faktor cuaca ekstrim. Kalau menurut BMKG itu prediksinya sampai pertengahan April, cuma kalau ketinggiannya belum tahu, tetapi itu pengaruh angin sama hujan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya