SOLOPOS.COM - Petugas dari Tagana dan BPBD Bantul tengah mengevakuasi pohon jati yang menimpa atap rumah milik Sagiyem, warga Dusun Monggang RT 37 Desa Pendowoharjo, Jumat (13/1/2017) sore. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Cuaca ekstrem masih mengancam warga Bantul

Harianjogja.com, BANTUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul memperkirakan potensi bencana yang disebabkan angin dan hujan, masih akan berlanjut.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto menuturkan, berdasarkan prediksi yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, hujan deras disertai angin kencang masih akan berlangsung hingga Februari. Bahkan dimungkinkan masih terjadi pada Maret hingga April mendatang.

Ia menjelaskan, bila merujuk pada hasil kajian BPBD pada beberapa tahun lalu, potensi bencana akibat akibat kencang disertai hujan deras hanya terjadi di beberapa wilayah di Bantul. Namun saat ini, hampir seluruh wilayah Bantul terkena dampaknya.

“Mayoritas pohon tumbang yang menimpa rumah maupun merusak fasilitas umum. Harapannya, kalau masyarakat mengetahui di sekitarnya ada pohon yang keropos atau memiliki ranting terlalu lebat, mohon untuk menyikapinya,” kata dia, Jumat (3/2/2017).

Ia menyarankan, masyarakat dapat memangkas ranting pohon yang sudah tumbuh terlalu lebat. Langkah itu bisa mengurangi beban pohon, sehingga ketika ada angin kencang, akar pohon tetap dapat menahan terjangan angin. Sedangkan untuk pohon yang mulai keropos, disarankan untuk ditebang, sebagai bentuk pengurangan risiko pohon tumbang.

“Kami minta jangan sampai terjadi dulu, baru kita sadar bahwa ternyata potensi bencana cukup tinggi. Masyarakat bisa mencegah kemungkinan buruk yang muncul dari peristiwa alam,” imbuh dia.

Tercatat, ada belasan kejadian sebagai dampak angin kencang yang bertiup, serta hujan deras yang mengguyur Bumi Projotamansari.

Kendati demikian, tidak sampai menimbulkan korban nyawa, hanya memang ada satu orang warga yang menderita tulang dagu dan tangan kanan retak akibat tertimpa ranting pohon yang cukup besar, di kawasan Selopamioro, Imogiri.

Kepala Dusun Diro, Pendowoharjo, Sewon Sumaryanto menyatakan, pihaknya sudah sejak awal musim penghujan mengajak warganya untuk siap siaga menghadapi bencana.

Ia juga telah mengajak warga, untuk memotong cabang pohon-pohon yang dinilai terlalu lebat agar tidak membahayakan warga, bila tertiup angin kencang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya