Harianjogja.com, JOGJA–Suhu panas ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Warga diminta waspada berbagai serangan penyakit.
Adapun penyakit yang patut diwaspadai di antaranya demam berdarah, dengue fever, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan cacar air.
Wakil Direktur Pelayanan RS Jogja Agus Sudrajat mengatakan, demam berdarah perlu diwaspadai dalam kondisi cuaca seperti sekarang.
“Suhu panas yang ekstrem dan diprediksi bakal terjadi dalam beberapa hari ke depan tentu perlu diwaspadai. Karena daya tahan tubuh akan menurun,” katanya, Jumat (18/10/2013).
“Suhu panas yang ekstrem dan diprediksi bakal terjadi dalam beberapa hari ke depan tentu perlu diwaspadai. Karena daya tahan tubuh akan menurun,” katanya, Jumat (18/10/2013).
Menurutnya, dengan penurunan daya tahan tubuh, ancaman demam berdarah, cacar air dan dengue fever kian mudah terjadi. Apalagi terdapat kecenderungan pada Oktober serangan demam berdarah cukup tinggi.
“Biasanya untuk puncak serangan akan terjadi pada bulan November hingga Maret. Untuk itu kami harapkan warga untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh,” terang dia.
Adapun jumlah pasien yang dirawat karena menderita penyakit tersebut pada puncak serangan mencapai 70 orang. Jumlah pasien itu meningkat tajam dibandingkan saat kondisi normal, yakni 30 orang.
Dia mengungkapkan, selain penyakit tersebut, ISPA juga perlu diantisipasi. “ISPA terbagi menjadi dua saluran atas dan bawah. Biasanya terjangkit kepada anak-anak karena memang sistem daya tahan tubuh atau imunnya belum kuat,” jelasnya.
Agus mengaku, dalam waktu dekat bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan penyakit yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. “Hal ini akan kami sampaikan kepada dinas. Biar masyarakat juga bisa mengantisipasinya,” harapnya.
Di sisi lain, kondisi cuaca ekstrem juga mendorong DPRD Jogja meminta kepada Pemkot setempat untuk melakukan upaya penanggulangan. Salah satunya adalah dengan menggunakan dana taktis sebesar Rp2 miliar di APBD untuk penanggulangan.
“Bisa gunakan dana taktis, jika memang diperlukan. Selain itu kami minta kepada Badan Lingkungan Hidup [BLH] untuk lebih meningkatkan intensitas penyemprotan ke sejumlah taman, karena dengan kondisi ekstrem keberadaannya juga terancam,” jelas Wakil Ketua DPRD Kota Jogja, Agus Prasetio.
Berdasarkan data di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja, Kamis (17/10/2013) mencatat suhu panas mencapai 37 derajat celcius.