SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SLEMAN—Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini membuat virus flu burung (Avian Influenza) dikhawatirkan lebih cepat menyebar. Kawasan yang dianggap paling rentan terserang adalah daerah yang berada di sekitar jalur lalu lintas utama yang menjadi akses kendaraan antar Provinsi.
Kepala UPT Pelayanan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Nyoman Ayu Anggraeni menjelaskan, virus flu burung pada bahan organik seperti tinja akan hidup selama 32 hari. Di air pada suhu 22 derajat celcius selama empat hari, suhu nol derajat celcius lebih dari 30 hari. Selain itu, virus akan mati dalam suhu 80 derajat celcius selama 1 menit atau 70 derajat celsius selama 3 menit .
“Sebaiknya daging ayam maupun telur ayam aman dikonsumsi bila dimasak dengan benar. Yang lebih terpenting masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat dilingkungan masing-masing,” katanya.
Salah satu peternak ayam ras, Edy Suhandono mengatakan, angin kencang terjadi hampir di semua wilayah dan dengan mudah membawa virus.
“Cuaca ekstrem ini penyebarannya lebih cepat, apalagi yang dekat jalan raya seperti ring road rawan terserang virus Flu Burung,” katanya, Selasa (31/1).
Menurut Edi yang sejak 1990-an beternak ayam ini, di wilayah Sleman, unggas yang rentan terserang berada di Kecamatan Prambanan, Kalasan, Depok, Gamping, Tempel, dan Mlati.
“Ayam kena flu burung ini, sama seperti manusia sedang sakit flu. Caranya sederhana saja dibuat suhu tinggi, ibaratnya manusia yang bisa berkeringat tandanya sehat,” jelasnya.
Trik untuk mencegahnya, Edy memasang atap kandang dengan plastik ultraviolet. Tujuannya agar panas masuk kandang, namun tidak membuat ayam kepanasan.(HARIAN JOGJA/Akhirul Anwar)