SOLOPOS.COM - Relawan mengevakuasi sepeda motor yang tertimpa pohon beringin tumbang di simpang tiga Kronggahan, Mlati, Sleman, Senin (09/01/2017). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Cuaca esktrem berupa angin kencang menimbulkan sejumlah korban

Harianjogja.com, SLEMAN – Sejak minggu pertama Januari 2017, wilayah Sleman tercatat sudah tiga kali mengalami bencana angin kencang. Jumlah kerugian materi sampai saat ini masih belum dihitung. Pemkab Sleman akan menanggung biaya pengobatan bagi korban bencana alam.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Baca Juga : CUACA ESKTREM : Pemkab Tanggung Seluruh Pengobatan Korban

Bencana angin kencang terakhir terjadi pada Senin (9/1/2017). Dari jumlah tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat terdapat 81 titik lokasi dan 113 pohon yang tumbang yang tersebar di Gamping, Mlati, Sleman, Ngaglik dan Seyegan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 rumah warga, dua perkantoran dan empat unit kendaraan warga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.

Angin kencang Senin kemarin juga merusak satu gudang dan tempat usaha di Mlati serta kandang bebek milik Nurus Syaifuddin warga Blunyah, Trimulyo, Sleman. Tidak hanya menimbulkan kerusakan yang parah, angin kencang kemarin melukai sejumlah warga. Total terdapat tujuh warga yang mengalami luka-luka, satu di antaranya masih dirawat insentif di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM).

Hujan dan angin kencang yang melanda kawasan Sleman, Kamis (5/1/2017) menimbulkan dampak kerugian yang tidak sedikit. BPBD Sleman mencatat ada sekitar 30 titik pohon yang tumbang dan 100 rumah warga (70 unit di Seyegan dan 30 unit di Mlati) mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon. Selain merusak rumah warga, beberapa fasilitas publik juga rusak. Termasuk tumbangnya pohon randu alas di pemakaman di Mangsel Kulon, Margomulyo, Seyegan.

Jumlah tersebut belum termasuk kerusakan yang ditimbulkan saat angin kencang melanda Rabu (4/1/2017). Pada peristiwa tersebut mencatat sebanyak 16 titik pohon tumbang di mana 12 di antaranya merusak rumah warga dan enam pohon lainnya tumbang melintang di jalan. Peristiwa tersebut juga menimbulkan korban jiwa, Suwandi, warga Sumberan, Sumberagung, Moyudan.

Dari ketiga peristiwa itu, total pohon yang tumbang sebanyak 325 pohon, 157 rumah mengalami kerusakan, enam unit bangunan lain (perkantoran, sekoah, kandang, tempat usaha) dan 18 unit tiang listrik rusak. Angin kencang juga mencederai setidaknya delapan orang, satu di antaranya meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya