Jogja
Rabu, 22 Juni 2011 - 15:04 WIB

Cuaca panas, sekolah darurat tidak nyaman

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN: Guru dan siswa sekolah darurat SD Negeri Srunen yang berada di lingkungan shelter Banjarsari, Glagaharjo Cangkringan mulai tidak nyaman. Cuaca panas musim kemarau membuat kondisi kelas tidak kondusif dan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa.

Salah satu guru SDN Srunen, Hasam Suwidi mengatakan, tinggal di sekolah darurat, cukup panas. Dengan atap seng dan dinding gedek, sangat terasa panasnya ketika siang hari.

Advertisement

“Ya seperti ini, atapnya seng kelasnya jadi panas kalau siang sehingga KBM terpengaruh,” katanya di sela-sela pemberian bantuan alat sekolah oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rabu (23/6).

Selain itu, pengamatan Harian Jogja kondisi dinding gedek antar kelas mulai rusak. Bahkan ada yang sudah berlubang yang biasanya dijadikan anak-anak sekolah saling intip dengan kelas lain.

Sekolah dengan jumlah siswa 114 anak itu nyaris tidak memiliki halaman. Pasalnya, tepat di depan kelas ada terasering dari bangunan shelter Banjarsari sehingga cukup sempit. “Kurang nyaman lokasi terlalu sempit,” jelas Hasam. 

Advertisement

Shelter Banjarsari juga banyak yang kosong karena sudah banyak warganya yang kembali ke rumah masing-masing. “Banyak yang kosong karena warga Srunen dan Kalitengah sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing,” imbuhnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif