SOLOPOS.COM - Priyatmoko, 61, warga Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, membaca buku sambil menjalani perawatan cuci darah di Ruang Hemodialisa, RSUD Sleman, Sabtu (22/11/2014). (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Sudah setahun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman menyediakan fasilitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) bagi pasien dan penunggu serta karyawan. Seperti apa fasilitas itu, dan apa manfaatnya bagi masyarakat? Berikut laporan wartawan Harianjogja.com, Rima Sekarani I.N.

Priyatmoko diwajibkan menjalani cuci darah dua kali dalam sepekan. Dia harus menyisihkan waktu lebih dari empat jam demi perawatan rutin itu. “Biar tidak terasa terlalu lama, harus cari-cari kegiatan,” kata pria berusia 61 tahun itu.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Sebuah buku tentang antioksida alami dan radikal bebas menemani dia di Ruang Hemodialisa, RSUD Sleman, Sabtu (22/11/2014) pagi.

Buku itu dia dapat dari Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang sempat berkeliling menyosialisasikan TBM di RSUD Sleman.

Sudah satu setengah tahun Priyatmoko bolak-balik ke RSUD Sleman untuk cuci darah. Tentu dia tahu bahwa ada dua rak berisi berbagai macam bacaan di depan pintu masuk Ruang Hemodialisa.

Keluarga sudah jarang menemani dia yang harus rutin cuci darah. Hari itu pun dia hanya diantar lalu dijemput lagi beberapa saat sebelum perawatan berakhir

“Bisa baca-baca buku, tapi saya masih lebih sering baca artikel di internet pakai handphone,” ungkap warga Sardonoharjo, Ngaglik tersebut.

Tidak jauh dari Priyatmoko, ada Sunarti yang sedang menemani suaminya cuci darah. Lebih dari Priyatmoko, suami Sunarti, bahkan sudah dua tahun rutin menjalani cuci darah.

Selama menunggu, Sunarti tidak selalu duduk di samping suaminya. “Seminggu dua kali. Kadang saya jalan-jalan ke sekitar rumah sakit. Kalau tidak ya baca koran, majalah, atau buku,” ucap perempuan 50 tahun tersebut.

Pagi itu, di tangan Sunarti ada buku resep makanan sehat. “Saya memang sukanya buku tentang makanan atau tanaman, yang banyak gambarnya juga,” kata warga Sumbersari, Moyudan itu.

Bersama Desta Tri Rahmawati, pengelola TBM RSUD Sleman, Harian Jogja menuju lantai dua. Desta menunjukkan sebuah ruangan berukuran sekitar enam meter persegi yang berisi banyak buku. Interior ruangan itu pun dibuat berwarna-warni sehingga nyaman untuk membaca.

Desta mengatakan, setidaknya ada 30-50 orang yang meminjam buku per hari. “Pasien, penunggu, dan karyawan,” kata gadis berusia 18 tahun itu.

TBM RSUD Sleman memiliki sekitar 2.000 koleksi buku bacaan. Bahkan, rencananya tahun ini akan ditambah 2.000 buku lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya