Jogja
Senin, 31 Oktober 2011 - 15:27 WIB

Curah hujan 20 mm/jam picu banjir lahar

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) DIY menyebutkan, potensi banjir lahar dingin bakal terjadi bila curah hujan mencapai 20 mm per jam. Warga yang tinggal di dekat sungai yang berhulu di Merapi diminta waspada.

Kepala BPPTK DIY, Subandriyo kepada wartawan, Senin (31/10) menyatakan, berdasarkan pengalaman pada musim hujan musim lalu, banjir lahar dingin terjadi saat curah hujan mencapai 20 mm per jam selama dua jam. “Pengalaman 2010, hujan 20 mm per jam itu sudah banjir lahar, dulu puncak curah hujan kan terjadi Februari, Maret,” ungkapnya.

Advertisement

Adapun saat ini meski telah memasuki musim penghujan intensitasnya masih ringan sehingga belum menimbulkan banjir lahar. Air hujan sementara masih mengendapkan material Merapi. “BMKG memprediksi hujan minggu ke tiga Oktober. Memang sudah hujan tapi awalnya meresap dulu, air hujan tidak langsung memicu lahar. Nanti banjir lahar atau tidak tergantung kecepatan hujan,” lanjutnya.

Lembaganya juga sudah memetakan jalur-jalur yang dilewati lahar dingin. Sejumlah sungai masih berpotensi besar terkena banjir lahar. Seperti Kali Putih, Kali Pabelan, Kali Boyong, Gendol dan Sungai Opak yang berhulu di Gendol. “Kali Putih masih terancam, untuk Kali Boyong potensinya tidak terlalu besar seperti tahun lalu tapi masih. Gendol potensinya masih besar, tapi (material) tidak mudah bergerak sehingga kemungkinan kecil terjadi longsoran meski potensinya besar,” ujarnya.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif