SOLOPOS.COM - cabai ilustrasi

cabai ilustrasi

KULONPROGO—Seusai memanen padi, sebagian petani di Lendah mulai menanam cabai. Sayang, curah hujan yang masih tinggi serta harga yang rendah membuat sejumlah petani khawatir.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Ditemui di area persawahan Wahyuharjo, Lendah, Jumat (18/5) siang, Warsito,48, salah seorang petani asal Tempel, Bumirejo, mengungkapkan, ia dan beberapa petani lainnya tengah bersiap-siap untuk menanam cabai di area seluas 2.200 meter persegi.

“Kami tengah bersiap-siap membuat bedeng untuk tanaman cabai keriting,” ungkapnya.

Sebelum menanam cabai, mereka terlebih dahulu menebar pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam petelur dan dibeli dengan harga Rp400.000 per rit.

“Kualitasnya lebih baik daripada kotoran sapi,” lanjut dia.

Akan tetapi, yang menjadi ketakutan para petani di wilayah tersebut adalah musim hujan yang dinilai masih tinggi.

“Kalau hujan terlalu banyak tanaman bisa rusa dan membusuk. Semoga curah hujan tidak terlalu banyak,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ngadiran,50, petani lainnya. Menurut dia, curah hujan masih menjadi salah satu kendala yang bisa merugikan para petani cabai di wilayah tersebut. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya