Jogja
Kamis, 2 Januari 2014 - 13:37 WIB

Curanmor di Bantul Naik Dua Kali Lipat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di Bantul naik hingga lebih dari dua kali lipat sepanjang 2013 lalu.

Kepala Polres Bantul AKBP Surawan saat menyampaikan evaluasi selama setahun penanganan kasus kriminal menyatakan, pada 2012 kasus curanmor roda dua hanya tercatat 69 kasus. Namun sepanjang 2013 jumlahnya melonjak hingga 117 kasus.

Advertisement

Curnamor juga terjadi pada kendaraan roda empat sebanyak tiga kasus pada 2012 menjadi enam kasus pada 2013. “Curanmor ini paling banyak terjadi, naiknya bahkan drastis,” terang Surawan Selasa (31/12/2013).

Polisi menengarai tingginya aksi curanmor di antaranya disebabkan kelalaian warga. Pemilik motor tak terbiasa mengunci stang serta memarkir kendaraan sembarangan. Di sisi lain jumlah kendaraan tiap tahun semakin banyak, sehingga kesempatan dan akses untuk mencuri semakin mudah karena sepeda motor ada di mana-mana.

“Apalagi pemilik motor tidak waspada, mengira kondisi sudah aman. Semakin memberi kesempatan bagi pelaku,” lanjutnya.

Advertisement

Dari 117 kasus curanmor sepeda motor, baru 21 kasus di antaranya yang selesai ditangani atau sudah sampai ke pengadilan. Sisanya masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Dari temuan polisi, pelaku curanmor tak hanya didominasi pelaku anyar namun juga residivis yang sudah keluar masuk penjara.

Pada 2014, kasus seperti curanmor dan laka menurut Surawan masih akan menjadi tren. Demikian pula kasus penipuan dan penggelapan.

Di sektor lalu lintas, Surawan mengakui keberadaan rambu-rambu lalu lintas masih minim di Bantul. Padahal tak sedikti kecelakaan lalu lintas terjadi akibat minimnya rambu. Dalam waktu dekat ini, polisi kata dia mengusulkan pada Dinas Perhubungan Bantul untuk membuat pita penggaduh (sejumlah garis putih melintang di jalan raya mirip polisi tidur) di jalur-jalur rawan kecelakaan.

Advertisement

“Kalau melintasi pita penggaduh yang rasanya bergetar itu, kendaraan bisa lebih terkontrol saat melintas di jalur rawan. Harapannya untuk meminimalisir kecelakaan,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif