SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ojek Online (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, JOGJA – Driver ojek online (ojol) perempuan di Kota Jogja khawatir dengan maraknya aksi kekerasan jalanan atau klithih. Apalagi, beberapa di antara mereka bekerja hingga dini hari.

Kekhawatiran driver ojol perempuan itu terungkap saat acara Curhat Ojol Perempuan di Kota Jogja, Sabtu (29/1/2022). Mereka mengadu kepada anggota DPRD Kota Jogja. Para driver ojol itu pun berharap ada jaminan keamanan dari pihak terkait.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Anggota Komunitas Jogja Ojol Perempuan (Joper), Nanik Dwi Suryani, menjelaskan dia biasanya mulai bekerja dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Dia harus bekerja hingga larut malam hingga dini hari demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Kios Legendaris Jl. Mataram Malioboro, Rujukan Sepatu Keren dan Murah

Nanik mengaku bisa mendapatkan penghasilan antara Rp200.000 sampai Rp300.000 dalam sehari. Dia mengaku bisa membelikan motor anaknya dari hasil menarik ojol.

“Pendapatan sejumlah itu kalau pas ramai, biasanya kadang sampai subuh kalau pas ramai terutama saat ada kedatangan kereta api. Kalau pukul 24.00 mendapatkan penumpang, berikutnya terus ramai bisa sampai dini hari. Tetapi kalau misalnya pukul 24.00 ditunggu kok sepi terus, biasanya saya pulang,” katanya.

Wanita berusia 43 tahun ini mengatakan selama beroperasi sebagai ojol cewek saat malam hari ia belum pernah mendapatkan perlakuan kekerasan maupun bentuk ancaman lain. Kendala utama saat bekerja hanya melawan rasa kantuk. “Kalau kekhawatiran [keamanan] ada tetapi saya niatnya bekerja, selama ini masih aman,” ujarnya.

Pelecehan Seksual

Anggota ojol perempuan lainnya, Ari, menambahkan kekhawatiran yang muncul dari kalangan ojol perempuan adalah pelecehan seksual. Terutama ketika harus menghadapi penumpang laki-laki. Karena dalam aplikasi tidak bisa menolak jenis kelamin penumpang. Selain itu bentuk kerawanan lainnya adalah kondisi Jogja yang kerap ada kekhawatiran akibat klithih.

“Harapan kami ada advokasi atau sejenisnya untuk memberikan rasa aman. Karena banyak ojol perempuan yang terpaksa bekerja sampai dini hari,” katanya.

Baca Juga: Klitih Diduga Terjadi Lagi di Jogja, Ini Lokasi dan Waktu Kejadiannya

Anggota Komisi B DPRD Kota Jogja Rini Hapsari siap memberikan advokasi kepada ojol perempuan. Ia meminta kepada aparat terkait untuk lebih meningkatkan patroli di malam hari, karena faktanya banyak warga Jogja yang bekerja di malam hari, salah satunya ojol perempuan.

“Dari hasil curhat mereka sebagian besar bekerja karena memang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga ada yang rela beroperasi sampai malam, sebenarnya rasa aman itu yang harus diupayakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya