Jogja
Senin, 13 Juni 2016 - 07:40 WIB

DAGING SAPI GUNUNGKIDUL : Pedagang Kesulitan Dapat Stok, Harga Naik Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia Ilustrasi

Hingga saat ini harga kiloan daging sapi menjadi Rp125.000 per kilogram.

Harianjogja.com, WONOSARI-Belum sempat pemerintah realisasikan wacana untuk menurunkan harga daging sapi menjadi Rp80.000, pedagang di Pasar Argosari justru menjual daging sapi dengan kenaikan harga sebesar Rp5.000. Sehingga saat ini harga kiloan daging sapi menjadi Rp125.000.

Advertisement

Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Argosari, Wonosari Ana Novita mengatakan bahwa naiknya harga daging tersebut merupakan dampak dari sulitnya pedagang memperoleh stok dari tengkulak. Padahal jumlah permintaan semakin meningkat, terlebih saat bulan puasa seperti saat ini permintaan akan daging sapi terus mengalami peningkatan.

“Yang sudah berlangganan di sini minta stok persediaan daging, padahal sedang sulit,” kata dia, Minggu (12/6/2016).

Kenaikan daging sapi terjadi pada daging sapi dengan kualitas nomor satu, sedangkan kualitas nomor dua dan tiga masih pada harga yang konstan alias tidak mengalami kenaikan harga.

Advertisement

“Kualitas satu saja yang naik. Sedang kualitas dua masih Rp100.000 dan kualitas bawahnya Rp90.000,” ungkapnya.

Sementara itu, selain harga yang naik, beberapa pedagang Argosari enggan menjual daging impor. Pasalnya daging impor dinilai tak lebih baik dibandingkan daging lokal. Masyarakatpun lebih memilih untuk belanja daging lokal untuk kebutuhan pangan mereka.

Salah seorang pedagang yang menolak menjual daging impor yakni Tri Widarti. Alasannya daging impor kualitasnya tak sebaik daging lokal. Daging lokal lebih segar dan baru, sedangkan daging impor sudah melalui proses pembekuan terlebih dahulu.

Advertisement

“Dulu pernah mendapat pasokan daging impor, tapi ternyata kualitasnya jelek. Karena terlihat tidak segar sehingga mendapat protes dari pembeli,” kata dia.

Untuk itu ia mengharap kejelian pemerintah dalam mendistribusikan daging ke pasar-pasar lokal. Sebabnya ia tak ingin mengulang trauma kerugian akibat complain dari sejumlah pembeli terkait dengan kualitas daging impor yang tak lagi segar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif