SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Reuters Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Reuters
Ilustrasi

Harian Jogja.com, JOGJA – Konsumen daging sapi di Kota Jogja lebih memilih daging sapi lokal karena kondisinya segar dibandingkan dengan yang impor dan melalui proses pendinginan.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Penjual daging sapi di Pasar Beringharjo, Wal mengatakan konsumen daging sapi di Jogja mayoritas adalah pedagang bakso daging, soto dan rumah makan. “Mereka sangat jarang memilih daging impor,” katanya, Minggu (21/7/2013).

Daging impor, kata dia, biasanya hanya dijual di supermarket, dan digunakan oleh hotel-hotel, rumah makan cepat saji.

“Kalau konsumen lokal, tidak akan memilih daging sapi impor. Pernah, kami menjual daging impor, malah tidak laku. Sapi impor itu hanya menguntungkan supermarket dan hotel, bukan konsumen lokal,” tambahnya.

Dia mengatakan, permintaan daging sapi cukup tinggi. Pada Ramadan ini, rata-rata per hari sekitar dua kuintal, sedangkan pada H-2 Lebaran dan H+7 Lebaran, permintaan di atas empat kuintal.

Kepala Disperindagkop dan UKM DIY, Riyadi Ida Bagus sebelumnya mengatakan pihaknya pesimistis harga daging sapi akan mengalami penurunan meski sudah ada sapi impor.

“Sejak sembilan bulan terakhir, harga daging sapi stabil tinggi di atas Rp90 ribu per kg,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya