SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Penjual Telur Ayam JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

Foto Ilustrasi Penjual Telur Ayam
JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

BANTUL—Meski harga BBM belum diumumkan naik, namun tanda tanda kenaikan bahan pokok sudah mulai terjadi. Di wilayah Bantul, harga telur ayam melonjak jadi Rp17.500 dari harga semula Rp14.000 per kilogram.
Nyonya Herman pemilik warung di RT 4 Perum Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan Bantul menjelaskan kenaikan harga sudah terjadi sejak sepakan lalu.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

“Mungkin karena terpengaruh harga BBM yang kabarnya akan naik. Sebenarnya saya nggak tega jual mahal, tapi
harga kulakan dari distributor sudah mahal,” ujar dia kepada Harian Jogja, Selasa (30/4).

Selain faktor kenaikan BBM, sambung Nyonya Herman, isu kenaikan gaji PNS juga memengaruhi. Apalagi kabarnya, rapelan kenaikan gaji akan di diberikan awal Mei besok. Setelah resmi diberikan, bisa jadi harga akan naik lagi.

“Biasanya begitu, nanti setelah dua bulan atau menjelang bulan puasa baru  normal lagi. Naiknya menjelang lebaran,” kata dia.

Kenaikan harga juga dikeluhkan Nyonya Dadang, pedagang lainnya di Kasihan Bantul. Ia mengaku mendapat komplain dari pelanggan. Walhasil, konsumen mengurangi volume pembelian.

“Yang biasanya beli satu kilogram sekarang beli setengah kilogram. Mudah-mudahan harga tidak naik lagi,” imbuh dia.

Ia beralasan jika harga naik maka jumlah pembelian akan turun. Maka ia tidak berani mengambil banyak dari distributor. Meski naik, menurut Nyonya Dadang Stok telur di kiosnya masih mencukupi. “Stok banyak, tidak ada kelangkaan, tapi harganya selangit”  ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya