Jogja
Sabtu, 3 April 2021 - 09:39 WIB

Dalam 6 Jam, Merapi Muntahkan Awan Panas dan 10 Kali Guguran Lava Pijar

Newswire  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Akrivitas Gunung Merapi terkini Sabtu (3/4/2021). (Istimewa-BPPTKG)

Solopos.com, SLEMAN -- Gunung Merapi kembali memuntahkan guguran lava pijar dan awan panas pada Sabtu (3/4/2021) pagi. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali meningkat sesuai pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

BPPTKG mencatat selama masa pemantauan enam jam yakni pukul 00.00-06.00 WIB Sabtu, gunung aktif tersebut memuntahkan sekali awan panas dan 10 kali guguran lava pijar.

Advertisement

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan awan panas guguran terjadi pada pukul 03.17 WIB.

Baca juga: Setahun Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif, Disiplin Protokol Kesehatan Jadi PR untuk Klaten

Advertisement

Baca juga: Setahun Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif, Disiplin Protokol Kesehatan Jadi PR untuk Klaten

Awan panas Merapi tercatat dalam seismogram dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi 117 detik. "Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.300 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik dalam keterangannya seperti dikutip Detik.com, Sabtu (3/4/2021).

Hanik menjelaskan berdasarkan laporan pengamatan Gunung Merapi per enam jam mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB hari ini teramati juga guguran lava pijar yang mengarah ke sisi barat daya.

Advertisement

Baca juga:Penyakit Otak Misterius Landa Kanada, Ini Faktanya

Visual Gunung Merapi

Meski Merapi memuntahkan awan panas, secara visual gunung yang berada di perbatasan Provinsi DIY dan Jawa Tengah ini masih terlihat jelas. Asap kawah juga teramati dengan baik. "Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," papar Hanik.

Sedangkan untuk kegempaan, dalam periode 6 jam tersebut, tercatat gempa guguran sebanyak 32 kali. Hal ini menandakan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. "Aktivitas Merapi masih tinggi dan status masih Siaga [Level III]," tegasnya.

Advertisement

Baca juga: Mantan Kapten Persis Solo Gabung PSIM Jogja

Merujuk fakta tersebut, BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas Merapi pada sektor selatan hingga barat daya. Kawasan ini meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak Merapi.

Di sisi lain, meski awan panas dan guguran lava Merapi pada Sabtu pagi mengarah ke barat daya, kawasan tenggara juga perlu diwaspadai. Untuk sektor tenggara, BPPTKG menyebut kawasan potensi bahaya yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Advertisement

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif