Jogja
Sabtu, 22 Oktober 2011 - 16:39 WIB

Dalam sehari, dua orang bunuh diri

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Fenomena bunuh diri dengan cara melakukan gantung diri kembali terjadi di bumi Handayani. Dalam sehari dua warga Gunungkidul tewas mengenaskan dengan cara gantung diri, Sabtu (22/10) siang, kemarin.

Kedua korban tersebut yakni Slamet, 80 warga Dusun Ngleriwetan RT16/05, Ngleri, Playen,  dan Tuyo, 83, warga Dusun Pokdadap, Dadapatu,Semanu. Kedua korban tersebut nekat mengakhiri hidup lantaran didera depresi berat.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Harian Jogja menyebutkan, Slamet, 80, diduga kuat nekat mengakhiri hidupnya dengan mengikatkan seutas tali karena mengalami ketakutan lantaran ditinggal anaknya pergi haji. Kematian tragis korban itu, pertama kali diketahui oleh Suryani, 30, warga Ngleri, Playen, sekitar pukul 08.30 WIB.

Pada saat itu Suryani hendak pergi mencari merumput, namun sekembalinya pergi mencari rumput ia terperanjat kaget saat mendapati Slamet sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Korban ditemukan tewas di kusen kamar mandi.

“Waktu pulang cari rumput saya mau ke kamar mandi untuk bersih-bersih, pada saat itu saya sudah melihat mbah Slamet nggantung,” ujarnya kepada petugas.  Mendapati korban tewas dengan cara tidak wajar, sontak ia pun berteriak minta tolong. Sejumlah warga yang mendengar teriakannya segera mendatangi lokasi kejadian dan diteruskan melapor ke pihak yang berwajib.

Advertisement

Sementara itu, kematian Tuyo, salah satu korban lainnya disebabkan oleh penyakit TBC yang diderita sejak dua tahun belakangan ini tidak kunjung sembuh. Berbagai upaya pengobatan baik dari dokter maupun alternatif telah dilakukan.

Hanya saja, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, lantaran mengalami frustasi ia pun memilih menghakhiri hidupnya. Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh Ngadiyem, 55, yang tak lain adalah istri korban. Sekitar pukul 08.30 WIB, Ngadiyem sedang mencuci piring didapurnya, saat itu korban masih ada didalam kamar.  Namun sesaat kemudian, usai mencuci Ngadiyem masuk kedalam kamar ia tidak menemukan korban.

Ngadiyem yang merasa khawatir lantas mencarinya ke rumah bagian belakang. Saat membuka pintu rumah bagian belakang ia dibuat kaget bukan kepalang suaminya ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi tergantung menggunkan kain. Ia lantas minta tolong kepada warga setenpat yang diteruskan melapor ke pihak yang berwajib. (HARIAN JOGJA/Kurniyanto)

Advertisement

 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif