SOLOPOS.COM - Pengawas Waduk Sermo sedang menunjukkan kondisi air di Waduk Sermo, Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Senin (21/8/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Debit Waduk Sermo, yang berada di Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis mengalami penurunan sebanyak tiga meter kubik

 

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Harianjogja.com, KULONPROGO- Debit Waduk Sermo, yang berada di Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis mengalami penurunan sebanyak tiga meter kubik hanya dalam waktu sepekan. Pekan sebelumnya, debit air waduk mencapai 26 meter kubik per detik kini menjadi 23 meter kubik per detik.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Hadipriyanto mengungkapkan, air tersebut dialirkan untuk irigasi ke Kecamatan Kalibawang sebanyak tujuh meter kubik, dan dialirkan ke Kabupaten Sleman 16 meter kubik.

Berdasarkan kondisi ini, ia meminta petani yang menggarap sawah golongan satu, untuk mempercepat pengolahan tanah mereka, pada musim tanam (MT) pertama ini.

“Ada sekitar 3.400 Hektare [Ha] lahan persawahan. Sedangan persediaan air untuk pertanian dari Sungai Progo hanya cukup untuk beberapa bulan ke depan,” kata dia, Senin (21/8/2017).

Petugas Operasional dan Pemeliharaan Sistem Irigasi Kalibawang, Bidang Pengairan DPUPKP Kulonprogo, Basito menyampaikan, saat ini kondisi persediaan air waduk untuk kebutuhan pertanian, masih dinyatakan aman.

Dan sejak awal Agustus, air Sungai Progo sudah dialirkan ke saluran irigasi Kalibawang untuk persiapan tanam padi MT pertama di lahan golongan satu Kecamatan Kalibawang, Nanggulan, Samigaluh dan sebagian Kecamatan Sentolo.

Selain itu, air Sermo juga mengalirkan untuk permintaan pengairan bagi lahan jagung secara temporer. Sedangkan untuk mengairi lahan golongan dua, baru akan dilakukan pada November 2017 mendatang.

“Saat ini memang masih normal, namun dengan debit 23 meter kubik tersebut, maka bisa dimungkinkan terjadi krisis air untuk kebutuhan pertanian pada Oktober,” ungkapnya.

Maka, jajarannya mengimbau agar para petani yang mengandalkan sumber air pertanian dari sistem irigasi Kalibawang, untuk menaati pola tata tanam. Karena pendistribusian air sudah diatur sehingga tidak dapat menanam maju atau mundur dari yang telah dijadwalkan.

Kepala Pengawas Waduk Sermo, Novika Prabowo menuturkan, tinggi elevasi waduk saat ini adalah 131,59 mdpl. Angka tersebut masih berada pada pola normal, karena batas minimal elevasi adalah 126,61 mdpl. Jumlah air Sermo, juga masih dinyatakan aman untuk kebutuhan pertanian dan Perusahaan Daerah Air Minum. Ia menambahkan, apabila mulai terjadi penurunan drastis pada elevasi bendungan Sermo, maka pintu air keluar kemungkinan akan ditutup.

“Air akan di-stok pada persiapan pola tanam MT 3, akhir Agustus sampai Oktober,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya