SOLOPOS.COM - Fakhri Shodiq, dalang cilik tengah memainkan wayang kulit dalam Atraksi Kesenian Tradisional mendukung Keistimewaan DIY di Balai Desa Bejiharjo, Selasa (17/12/2013) malam. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Atraksi kesenian tradisional untuk mendukung Keistimewaan DIY di Balai Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul Selasa (17/12/2013) malam, berlangsung meriah. Aksi tiga dalang cilik asal Karangmojo tersebut sebagai penutup ajang hiburan di hadapan ratusan masyarakat. Sebelumnya, sejak pagi hari, masyarakat dihibur dengan atraksi kesenian reog dan jathilan.

Fakhri Shodiq, salah satunya. Dalang cilik kelahiran 30 Maret 2005 lalu ini tampil memukau di hadapan ratusan penonton. Tidak tampak kesan grogi. Tangannya lincah memainkan wayang. Dia telihat  santai membawakan cerita yang dalam bahasa jawa tentang kesaktian dan kepatuhan Anoman. Saat itu Anoman diperintah oleh Prabu Rama Wijaya untuk mencari istrinya Dewi Sinta.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Fakhri menyukai dunia pedalangan sejak umur enam tahun. Setiap acara dalang bisa semalaman suntuk dia mengikutinya. Sampai rumah acara televisi yang ditonton pun tak lepasa dari acara yang berisi dalang. “Senang dalang dari dulu,” ucap Fakhri.

Untuk menyalurkan hobinya Fakhri masuk Sanggar Pengalasan Wiladeg. Lewat bimbingan Slamet Fakhri kian menunjukkan kelihaiannya dalam dunia pedalangan. November lalu putra pasangan Ashari dan Imamia ini meraih juara empat dalam pendat dalang cilik se-Gunungkidul.

Selain Fakhri, dua dalang cilik yang ikut tampil dalam atraksi kesenioan tradisional Selasa, malam adalah Rendy Hendra Jaya Suryatama dan Ihsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya