Jogja
Kamis, 20 Februari 2014 - 07:50 WIB

DAMPAK HUJAN ABU : 7.000 Karung Abu Vulkanik Terkumpul

Redaksi Solopos.com  /  Sugeng Pranyoto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah truk menurunkan muatan karung berisi abu vulkanik dari berbagai penjuru wilawayah di DIY di Lapangan Parkir GOR Amongraga, Yogyakarta, Rabu (19/02/2014). Kangungan belerang pada meterial abu vulkanik Gunung Kelud tidak dapat digunakan secara langsung pada tanaman petanian, teknologi sederhana dapat dilakukan dengan mengendapkan abu vulkanik bersama jerami dan kotoran sapi selama satu musim penghujan. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA – Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DIY menargetkan waktu sebulan untuk memulihkan kondisi Kota Jogja seperti sebelum terjadi hujan abu.

Hingga Rabu (19/2/2014) tercatat sudah terkumpul kurang lebih 7.000 karung abu erupsi Gunung Kelud. Jika satu karung berisi sekitar 30 kilogram abu total sudah terkumpul 210 ton abu vulkanik.

Advertisement

Untuk penyimpanan sementara, abu vulkanik itu ditempatkan di sekitar area gelangang olah raga (GOR) Amongraga.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi DIY, Danang Samsurizal mengaku optimistis jika darurat bencana yang akan berakhir hari ini tidak akan diperpanjang lagi. Meski demikian, dia menyerahkan masalah ini kepada pihak yang berwenang. Namun, sebagai petugas di lapangan, kondisi sudah terkendali sehingga kondisi darurat tak perlu diperpanjang lagi.
“Yang paling penting kan semua fasilitas umum, mulai dari sekolah, rumah sakit, pasar segera bisa bergerak aktivitasnya. Dan kondisi saat ini mulai kembali bergerak, meski masih dalam tempo yang masih pelan,” katanya kepada Harian Jogja, Rabu.

Pihak BPBD bekerja sama dengan instansi terkait lainnya terus membersihkan abu vulkanik. Saat ini, fokus pembersihan dilakukan di sekolah-sekolah, dengan tujuan agar aktivitas belajar di sekolah segera dimulai. Pertimbangan lainnya, jarak ujian sekolah yang makin mendekat membuat pembersihan di sekolah sebagai prioritas utama.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif