SOLOPOS.COM - Ilustrasi gunungan sampah. (Freepik)
Solopos.com, JOGJA — Sejumlah rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mengalami masalahan penumpukan sampah domestiknya. Masalah ini terjadi sejak TPA Piyungan ditutup pada 23 Juli 2023.
Kepala Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) DIY, Widiyanto Danang Prabowo, mengatakan sejak TPA Piyungan ditutup, sampah domestik rumas sakit mulai menumpuk. Pihaknya meminta agar Pemda DIY memprioritaskan pengangkutan sampah untuk mengantisipasi risiko di masing-masing rumah sakit.
“Per tanggal 25 Juli 2023 kami dari Rumah Sakit anggota ARSSI DIY menyampaikan beberapa dampak yang sudah mulai muncul berupa penumpukan sampah domestik di area rumah sakit,” katanya, Jumat (28/7/2023).
Dia menyampaikan peningkatan resiko penyebaran infeksi dapat muncul dengan bertambahnya vektor di area rumah sakit akibat timbunan sampah tersebut.
Menurut dia, rumah sakit sebagai fasilitas pemberi pelayanan kesehatan tentunya wajib untuk berperan aktif meminimalkan dan mengurangi risiko tersebut.
“Program internal rumah sakit berupa program reduce, reuse, dan recycle saat ini sudah dilaksanakan dalam rangka mengurangi dampak tersebut,” kata dia.
Menurutnya timbunan sampah domestik tersebut tidak dapat dihindarkan, meski pengamanan area penampungan sementara rumah sakit juga sudah dilakukan.
“Hal ini tentunya membawa dampak kesehatan yang tidak baik bagi pasien, seluruh civitas hospitalia, masyarakat sekitar rumah sakit, dan masyarakat DIY pada umumnya.” katanya.
Dia pun berharap Pemda DIY dapat memberikan prioritas pengangkutan limbah domestik rumah sakit untuk mengurangi dampak negatif penumpukan sampah di area rumah sakit.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sampah Domestik Rumah Sakit Menumpuk, ARSSI DIY Minta Prioritaskan Pengangkutan Sampah Rumah Sakit