SOLOPOS.COM - Sri Sultan HB X (HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO)

Sri Sultan HB X (HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO)

Tidak banyak yang tahu, kalau Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tercatat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada selama 17 tahun!

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Barangkali tidak banyak alumni fakultas tertua di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu yang memiliki catatan kuliah lebih lama dari KGPH Mangkubumi, nama dewasa Sri Sultan HB X sebelum dinobatkan sebagai Sultan.

Mangkubumi tercatat masuk FH-UGM pada 1965 dan lulus 1982. “Kuliah saya bisa lama karena saat itu belum ada sistem absensi,” ungkapnya, yang langsung disambut tertawa lebih dari ratusan alumni FH UGM, Sabtu (18/2).

Sri Sultan HB X saat itu menjadi tuan rumah menyambut peserta reuni akbar  HUT ke-66 Fakultas Hukum UGM yang berkunjung ke Pagelaran Kraton. Reuni akbar yang berlangsung Jumat (17/2) dan Sabtu itu dihadiri 1.800 alumni, dan berlangsung di Kampus FH UGM. Salah satu agenda acara adalah berkunjung ke Pagelaran.

Kunjungan ke Pagelaran dihadiri pula Dekan FH UGM Prof Marsudi, anggota DPR Ganjar Pranowo, mantan petinggi Setneg Bambang Kesowo dan dimoderatori Indro Kimpling Suseno.

Raja yang lahir di Jogja 2 April 1946 itu berkisah saat terdaftar sebagai mahasiswa baru, ia praktis kuliah hanya pada 1966 sampai 1967 saja. “Selebihnya saya berada di Jakarta, menemani  mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sekaligus belajar dalam kiprah bidang sosial dan politik,” kenangnya.

Lebih dari sepuluh tahun di Jakarta, Ngarsa Dalem dipanggil oleh ayahanda. “Mangkubumi, kamu sebagai putra tertua harus punya gelar sarjana. Sekarang pulang ke Jogja teruskan kuliahmu,” tutur Sultan HB X menirukan titah sang ayah. Maka pada 1978, Mangkubumi pulang ke Jogja dan mulai meneruskan kuliah, sekaligus menjalani berbagai peran sosial dan politik termasuk Ketua Kadinda DIY, anggota DPRD DIY dan Ketua Golkar DIY.

Kisah HB X berlanjut, dikatakannya saat di Jogja itu dirinya baru menyadari ayahandanya benar-benar mempersiapkan semuanya.  “Saat kuliah lagi, saya pasti duduk di depan. Dan saat itu memang tidak lagi ada mahasiswa yang kenal. Nah baru beberapa kali kuliah, tiba-tiba Bu Dewi [Dekan FH UGM saat itu] memanggil saya ke ruangannya. Mas Mangkubumi pokoknya harus kuliah yang baik dan harus lulus,” kata Ketua Umum PP Kagama yang tampil rapi namun tetap santai di hadapan para alumni itu.

Ngarsa Dalem mengatakan ia baru tahu bahwa sang Ibu Dekan dipanggil khusus Sri Sultan HB IX dan berpesan agar anak sulungnya didampingi agar lulus Fakultas Hukum. “Sejak itu setiap hari pasti Bu Dewi melongok ke dalam ruang kuliah untuk memastikan kehadiran saya,” ujar Sultan yang memiliki nama kecil BRM Herjuno Darpito itu, yang langsung disambut lagi tertawa para hadirin yang merupakan lulusan dari angkatan 1955 hingga angkatan 2000-an.

KGPH Mangkubumi setelah lulus dari FH UGM 1982 kemudian kembali mendampingi Sultan HB IX yang sejak 1978 tidak lagi menjadi Wakil Presiden RI dan mulai melepaskan kesibukannya di Jakarta.

KGPH Mangkubumi kemudian mendapat dinobatkan sebagai putra mahkota dan bergelar KGPAA Hamengku Buwono Rajaputra Nalendra ing Mataram. Kemudian pada 7 Maret 1989 dinobatkan sebagai Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. (Harian Jogja/A. Adi Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya