SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Dana desa di Gunungkidul di lima desa belum dicairkan

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya lima desa di Gunungkidul belum bisa mencairkan dana Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Kabupaten. Ada sejumlah penyebab dana ini belum bisa dicairkan mulai dari masalah internal di Pemerintaan Desa hingga masalah pembahasan ABDes yang belum selesai.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Lima desa yang belum mencairkan ADD di antaranya Desa Bandung, Ngawu (Kecamatan Playen); Karangtengah (Wonosari);  Watusigar (Kecamatan Ngawen) dan Dadapayu (Kecamatan Semanu).

Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul M Farkhan mengakui hingga akhir April ini masih ada lima desa di Gunungkidul yang belum mencairkan ADD di tahap pertama.

Menurut dia, terlambatnya pencairan disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya belum disahkannya APBDes yang menjadi persyaratan dalam pencairan. Selain itu, masalah lainnya disebabkan karena masalah non teknis seperti meninggalnya kepala desa turut berpengaruh terhadap proses pencairan.

Dari hasil pendampingan yang dilakukan dinas, kata Farkhan, ada tiga desa yang bermasalah dengan APBDes, yakni Bandung, Karangtengah dan Watusigar. Sedang untuk Desa Ngawu, sambung dia, permasalahan lebih karena non teknis karena kepala desa meninggal dunia. Akibatnya hingga sekarang belum ada pejabat pengganti sehingga APBDes belum bisa ditetapkan.

“Hal tidak jauh beda terjadi di Dadapayu. Di desa ini belum karena permasalahan internal desa sehingga berdampak terhadap proses pencairan ADD,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/3/2017).

Dia menjelaskan, meski masih ada beberapa desa yang belum mencairkan ADD, namun secara keseluruhan pencairan berjalan lancar. Hal ini terlihat dari jumlah desa yang telah mencairkan dana tersebut, karena hingga sekarang mayoritas sudah mengambil dana itu.

“Sudah dalam progress yang baik. Sebab tahun lalu, hingga Mei masih ada yang belum mecairkan. Sedang di tahun ini hingga April tinggal lima desa yang belum mencairkan,” katanya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya