SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Dana desa tahap pertama diperkirakan cair pada Bulan April

Harianjogja.com, SLEMAN – Pencairan dana desa untuk tahap pertama menurut rencana akan dilakukan April mendatang. Diperkirakan, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan (juklak-juknis) dari Kemendagri turun bulan ini.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Sleman Mardiyana mengatakan, jika juklak juknis dana desa untuk tahun ini diterima maka Pemkab akan mengeluarkan Peraturan Bupati untuk pencairan dana tersebut.

Dia berharap juklak dan juknis tersebut sudah diterima bulan ini sehingga pencairan dana desa bisa dilakukan pada April mendatang.

“Juklak dan juknis dana desa itu berisi aturan baru soal dana desa. Kami berharap secepatnya turun agar program yang dicanangkan desa cepat dikerjakan,” katanya, Minggu (6/3/2016).

Dia menjelaskan, pemerintah pusat tahun ini menerapkan mekanisme berbeda terkait pencairan dana desa. Jika pada 2015 dana desa dicairkan dalam tiga tahap, maka tahun ini hanya dilakukan dalam dua tahap. Hal itu, katanya, bertujuan agar serapan dana desa lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu dana desa dicairkan mulai April, Agustus dan November. Tahun ini rencananya Maret dan Agustus. Cuma sampai sekarang juklak juknis belum ada, jadi kemungkinan tahap pertama dicairkan April nanti,” ujarnya.

Dia mengatakan, jumlah penerimaan dana desa tahun ini meningkat dari Rp28 miliar (2015) menjadi Rp63 miliar (2016). Penyerapan dana desa selama 2015 untuk wilayah Sleman dinilai bagus. Penggunaan dana desa tahun lalu mencapai 99,07%. Tidak terserapnya 100% dana desa tahun lalu disebabkan karena mepetnya waktu pencairan.

“Pencairannya dicairkan November. Itu menyebabkan penyerapan dana desa kurang optimal,” ujarnya.

Terkait dengan prioritas pelaksanaan dana desa, Mardiyana mengatakan hal tersebut diserahkan kepada masing-masing desa. Pasalnya kebutuhan di masing-masing desa berbeda.

Ada desa yang pembangunan fisiknya sudah cukup dengan dana sebelumnya, sehingga tahun ini dialokasikan ke kegiatan non-fisik. Ada pula yang terus mengalokasikan dananya untuk pembangunan fisik.

“Semua tergantung kebutuhan masing-masing Pemdes. Tidak ada presentase harus banyak program non fisik atau fisik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya