SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Dana desa di Triharjo Sleman dimanfaatkan salah satunya untuk pemberdayaan masyarakat

Harianjogja.com, SLEMAN- Pemerintah Desa Triharjo di Kecamatan Sleman terus berbenah menyejahterakan masyarakat. Memanfaatkan dua sumber dana, dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) Pemdes menerapkan dua model bantuan untuk pemberdayaan masyarakatnya.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Kepala Desa Triharjo Irawan mengatakan, tahun ini Pemdes menerima DD sebesar Rp754 juta. Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas program untuk memajukan desa tersebut.

“Penyerapan DD untuk tahap pertama sudah mencapai 100 persen. Saat ini, kami mengajukan DD untuk tahap kedua, tinggal melanjutkan program fisiknya,” kata Irawan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Meski mengalokasikan DD 100% untuk pekerjaan fisik, namun Pemdes tidak melupakan program pemberdayaan bagi masyarakat. Dari ADD yang diterima Rp1,3 miliar tahun ini, sebagian besar dialokasikan untuk program pemberdayaan.

Selain untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di 12 padukuhan, ADD juga disalurkan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB), Industri Kecil Menengah (IKM) dan program pemberdayaan lainnya.

“Tujuan DD ataupun ADD kan untuk kesejahteraan masyarakat. Kami terus melakukan upaya untuk menyejahterakan itu,” ungkap Irawan.

Pemdes, kata Irawan, saat ini sedang mengkaji dua model bantuan pemberdayaan kepada warga agar tepat sasaran. Selain tepat, diharapkan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari program pemberdayaan tersebut dapat terwujud.

Jika tahun lalu Pemdes membantu KUB, tahun ini ADD menyasar para IKM, khususnya warung-warung kecil untuk mampu meningkatkan pendapatannya.

Tahun lalu, jelas dia, ADD pemberdayaan dialokasikan untuk satu macam kegiatan ternak kambing. Satu KUB dialokasikan Rp13 juta beranggotakan 10 orang. “KUB-KUB ini tidak hanya dibantu tetapi juga diberi pembinaan,” ujarnya.

Sementara tahun ini, Pemdes memberikan bantuan bagi warung-warung kecil yang kesulitan masalah permodalan. Mereka juga diberi pembinaan. Bantuan yang diberikan pun tidak berwujud uang, tetapi melalui perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan.

Ada empat IKM yang dibina dengan nilai bantuan Rp10 juta per orang. “Dari dua model ini, kami akan mengkaji, lebih efektif mana bantuan yang tepat sasaran,” katanya.

Dia berharap, tahun depan sudah ada model pemberdayaan yang tepat diterapkan oleh Pemdes untuk menyejahterakan masyarakat. Jika model bantuan untuk KUB yang dinilai tepat, Pemdes akan menerapkan model tersebut. Begitu juga jika model perseorangan yang dinilai baik.

“Bisa juga dua model sekaligus. Yang jelas, kami akan mengkaji mana yang paling tepat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya