Jogja
Jumat, 6 Januari 2017 - 15:20 WIB

DANA KEISTIMEWAAN DIY : Danais untuk Kulonprogo Naik, tapi Alokasi Pembangunan Fisik Dikurangi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu acara yang digelar dalam Tayuban Fest di Desa Tayuban, Panjatan pada Sabtu (31/12/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Dana keistimewaan DIY untuk Kulonprogo tahun ini naik

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dana keistimewaan (danais) yang dialokasikan untuk Kulonprogo tahun ini naik sekitar 26,9% dibanding 2015 lalu. Pemkab Kulonprogo berusaha mengotimalkan anggaran tersebut untuk program pengembangan kesenian dan budaya daerah.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Kulonprogo, Untung Waluyo mengatakan, danais 2015 mencapai Rp12,6 miliar dan terealisasi 100%. Kulonprogo selanjutnya mendapatkan jatah Rp16 miliar miliar tahun ini. Angka itu diketahui naik Rp3,4 miliar atau sekitar 26,9%.

“Kami akan mempersiapkan berbagai langkah pelaksanaan tahun ini tidak keteteran. Materinya sudah kami susun,” ucap Untung, Kamis (5/1/2017).

Untung memaparkan, sebelumnya program pembangunan fisik terlihat mendominasi penggunaan danais 2016. Saat itu, sekitar Rp7 miliar dialokasikan untuk meneruskan pembangunan gedung Taman Budaya Kulonprogo di Pengasih dan penguatan konstruksi Jembatan Duwet di Kalibawang.

Advertisement

Sebagian danais 2017 memang tetap dipakai untuk membiayai kebutuhan pembangunan fisik. Meski begitu, jumlahnya berkurang secara signifikan. Hal itu karena Disbud Kulonprogo hanya akan menangani pembangunan kantor Kecamatan Panjatan yang termasuk cagar budaya.

Kegiatan itu masuk dalam program pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya dengan anggaran Rp604,433 juta. Untung mengatakan, program pembangunan fisik lainnya bakal menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulonprogo, termasuk Taman Budaya Kulonprogo.

Untung menjelaskan, danais 2017 bakal dioptimalkan untuk program pengembangan kesenian dan budaya daerah dengan anggaran sebesar Rp8,733 miliar. Program promosi dan kemitraan budaya juga mendapatkan porsi yang cukup besar yaitu sekitar Rp4,378 miliar.

Advertisement

“Potensi wilayah perbatasan juga akan diangkat, Jangan sampai hanya terkonsentrasi di perkotaan karena benteng kebudayaan ada di tingkat desa,” kata Untung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif