Jogja
Selasa, 2 Desember 2014 - 11:20 WIB

DANA KOMPENSASI BBM : Banyak Penerima PSKS di Gunungkidul Naik Sepeda Motor

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga berdesakkan dalam soft launching pencairan PSKS di Kantor Pos Wonosari, Kamis (20/11/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Di Gunungkidul, warga penerima bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) banyak yang mengendarai kendaraan roda dua saat pencairan berlangsung.

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, Senin (1/12/2014) di Kantor Pos Semin, Gunungkidul sejumlah penerima bantuan terlihat mengantre untuk mendapatkan uang kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Advertisement

Di seberang jalan, tepatnya di area terminal Semin, diparkir puluhan kendaraan roda dua. Salah seorang warga, Sunardi mengatakan di awal-awal pencairan jumlah kendaraan yang datang membludak, dan jumlahnya mencapai ratusan.

“Ini belum seberapa, karena sebelum-sebelumnya jumlahnya mencapai ratusan sepeda motor. Malahan, program pelayanan pencairan sempat dilakukan sampai malam,” ungkap Sunardi.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kantor Pos Wonosari. Rata-rata penerima bantuan menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi ke kantor pos.

Advertisement

Juru Parkir Kantor Pos Wonosari Jumiyo mengatakan, banyak penerima bantuan yang memakai sepeda motor, baik datang sendiri atau diantar oleh sanak keluarganya.

Dia mencontohkan, saat awal-awal pencairan parkiran sampai membludak ke Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Veteran, Wonosari.

Meningkatnya kunjungan warga juga berpengaruh terhadap penghasilan yang diterima Jumiyo. Kalau di hari biasa, ia hanya mendapatkan penghasilan Rp30.000, maka akhir-akhir ini bisa memeroleh uang Rp80.000.

Advertisement

Wartono, salah seorang warga yang ditemui kemarin, mengatakan kedatangannya ke Kantor Pos untuk mengantarkan ayahnya, Parto Suwito mengambil bantuan Rp400.000.

Dia mengaku menggunakan sepeda motor untuk mengantarkan ayahnya itu. Sebab, dia tidak ingin ayahnya berjalan kaki hanya untuk menerima bantuan tersebut.

“Bapak sudah tua, jadi saya kasihan kalau disuruh jalan. Untuk itu, saya libur dulu untuk mengantar mengambil bantuan tersebut,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif