SOLOPOS.COM - Bus Trans Jogja/dok

Bus Trans Jogja/dok

JOGJA—Sebanyak Rp10 miliar Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Bus Trans Jogja terancam mangkrak dan tak digunakan akibat belum beroprasinya 20 unit bus hibah dari pemerintah pusat.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Ke-20 bus tersebut kini sudah menjadi milik PT. Anindya Mitra Internasional (AMI), Salah satu BUMD milik Pemprov DIY. Sedianya ke-20 bus itu dioperasikan untuk menambah 54 unit bus Trans Jogja yang kini telah beroperasi sehingga totalnya berjumlah 74 unit.

Namun karena sebagian bus rusak serta kerja sama pengoperasian bus antara PT. AMI dan operator bus PT. Jogja Tugu Trans (JTT) belum disepakati, bus tak kunjung beroperasi. Padahal Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Trans Jogja Agus Minang menyatakan, tahun ini anggaran BOK oleh pemerintah dialokasikan untuk membiayai 74 unit bus sebanyak Rp35 miliar.

Dana tersebut dipastikan hanya bakal terserap sekitar Rp25 miliar bila 20 unit bus tak beroperasi. “Eman-eman anggaranya, sudah dianggarkan tapi menganggur enggak digunakan mending untuk kebutuhan lain,” terangnya Rabu (27/3/2013).

Agus mengklaim kerap berkoordinasi dengan PT. AMI. Perkembangan terakhir sebagian bus mengalami kerusakan kecil akibat terlalu lama mangkrak alias tak digunakan sejak dihibahkan pemerintah pusat beberapa tahun silam. “Ada kerusakan kecil seal-nya di bagian jendela. Tapi tetap jalan, kalaupun itu belum baik mobil tetap bisa dijalankan,” ujarnya.

Selain lambatnya pengoperasian 20 unit bus milik PT. AMI, penghibahan 20 unit Bus Trans Jogja milik Pemkot ke Pemprov juga belum selesai. 20 unit bus milik Pemkot harus dihibahkan dahulu ke Pemprov selanjutnya ke PT. AMI agar dapat memperpanjang pemasangan plat kuning kendaraan.

Sesuai UU Lalu Lintas, hanya kendaraan milik perusahaan, BUMD atau koperasi yang boleh memakai plat kuning. Selama masih berstatus milik pemerintah sedianya menggunakan plat merah. Meski faktanya aturan itu dilanggar dengan tetap memasang plat kuning pada 20 bus milik Pemkot demi tetap terlayaninya kebutuhan masyarakat akan transportasi umum.

Namun, masa pemakaian plat kuning itu bakal berakhir tahun ini. “Tahun ini kemungkinan besar hanya 54 bus yang beroperasi. Kalau 20 bus milik PT. AMI sudah beroperasi dapat menggantikan 20 bus milik Pemkot, kalau proses hibah belum selesai, jadi tetap 54. Paling anggaranya hanya terserap dua puluh lima miliar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya