SOLOPOS.COM - Warga Desa Gading, Kecamatan Playen, mengantre untuk mendapatkan dana PSKS di Kantor Pos Playen, Senin (21/4/2015). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Dana PSKS Gunungkidul, warga yang menerima bantuan akan dipotong. Hasil potongan diberikan kepada warga miskin yang tidak menerima dana PSKS

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sejumlah warga penerima bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Gunungkidul bakal dipotong Rp25.000-Rp100.000. Hasil potongan ini akan diberikan kepada warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Potongan Rp600.000 salah satunya terjadi di Dusun Lemahbang, Desa Candirejo, Kecamatan Semin. Salah seorang warga Sunar mengatakan, penerima bantuan akan dipotong sebesar Rp100.000. Hasilnya kemudian akan dibagikan kepada warga yang tidak menerima bantuan.

“Ini sudah kesepakatan warga melalui perkumpulan RT. Kebijakan tersebut juga sudah berlansung sejak diberikannya BLT di era Presiden SBY,” kata Sunar kepada wartawan, Selasa (21/4/2015).

Dia menjelaskan, potongan ini dilakukan karena data yang digunakan sebagai bahan untuk penerima bantuan tidak sesuai dengan realita di lapangan. Oleh karenanya, agar tidak terjadi kecemburuan sosial maka disepakati adanya pemotongan tersebut.

“Ini murni berdasarkan aspirasi dari warga. Untuk teknis pelaksanaanya disahkan dalam pertemuan RT,” ujar Sunar.

Kepala Dusun Lemahbang Sugiyanto tidak memungkiri adanya potongan bantuan PSKS. Hanya saja, dirinya mengaku tidak ikut campur dalam urusan itu. Dia pribadi berpendapat tidak memermasalahkan adanya kebijakan tersebut. Sebab, pemotongan dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya gejolak di masyarakat, salah satunya adanya kecemburuan sosial bagi warga yang tidak menerima bantuan.

“Ya memang datanya kurang valid, masak ada yang memiliki mobil masih dapat bantuan. Sementara warga yang benar-benar miskin malah tidak mendapat, kan aneh,” keluh Sugiyanto.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Candirejo, Agus Supriyadi. Meski mengaku tidak ikut campur dalam urusan pemotongan, namun dia mendapatkan informasi bahwa mayoritas warga sepakat menyisihkan bantuan untuk diberikan kepada yang kurang mampu.

“Pihak desa tidak akan ikut campur, sebab itu menjadi kewenangan warga. Kalau dilihat nominal memang bervariasi mulai dari Rp50.000-Rp100.000,” ujar Agus.

Dia pun mengapresiasi inisiatif dari warga desa Candirejo. Pasalnya, data penyaluran PSKS dirasa tidak lagi relevan dengan kondisi di masyarakat.

“Memang ada yang kurang setuju, tapi semua bisa menyadarinya. Hal ini juga membuktikan bahwa rasa kesetiakawanan sosial masih sangat tinggi,” ungkapnya.

Pemotongan dana PSKS tak hanya terjadi di Desa Candirejo. Hal yang sama juga dialami warga penerima bantuan di Desa Umbulrejo, Ponjong. Kepala Desa Umbulrejo Wakimin mengatakan pemotongan salah satunya terjadi di RT 06, Dusun Wanglu. Penerima diminta menyisihkan uang Rp25.000 untuk dibagikan warga yang tidak mendapatkan bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya