SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

 

Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan yang sudah diprogramkan sebelumnya.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Harianjogja.com, SLEMAN– Tahun ini, Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman mendapatkan alokasi dana keistimewaan (Danais) sebesar Rp15,78 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan yang sudah diprogramkan sebelumnya.

Plt Kepala Disbud Sleman HY Aji Wulantara menjelaskan, penggunaan Danais di institusinya akan dialokasikan untuk program-program yang sudah disetujui Pemprov DIY. Penggunaan dana tersebut, lanjutnya, sudah diplotting untuk program kegiatan yang sudah terencana, dan bukan melalui proposal dari masyarakat. “Danais sebesar Rp15,78 miliar itu peruntukan sudah jelas. Ada tiga program yang dicanangkan, terdiri atas 11 kegiatan dan 33 sub kegiatan,” katanya, Selasa (31/1).

Misalnya, kata Aji, pihaknya akan melakukan pengembangan desa dan kantong budaya anggarannya diplot sekitar Rp1,5 miliar. Selain itu, Disbud Sleman juga mengadakan kegiatan pelestarian kepercayaan dan tradisi di masyarakat. Jika tahun lalu belum ada anggarannya, maka tahun ini dianggarkan sekitar Rp1,2 miliar. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra dialokasikan sebesar Rp775 juta.

Pelestarian warisan budaya dan cagar budaya dianggarkan Rp2 miliar, pembinaan dan pengembangan seni budaya (Rp825 juta), aktualisasi kesenian tradisional dan budaya kontemporer (Rp3 miliar), peningkatan dan pengembangan Kapasitas SDM di bidang Kebudayaan (Rp150 juta), promosi dan publikasi seni budaya (Rp4 miliar), penyelenggaraan even lembaga penggiat seni (Rp700 juta), misi kebudayaan dalam dan luar negeri Rp1,7 miliar.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih meskipun tahun ini tidak menerima Danais, tetap akan mengemas event budaya sebagai daya tarik pariwisata. Dispar akan tetap bekerjasama dan bersinergi dengan Disbud. “Atraksi-atraksi budaya yang menjadi kegiatan rutin tetap ditangani Dispar seperti event budaya Pelagi Budaya Bumi Merapi, Festival Bregodo, Saparan Bekakak dan lainya,” kata Sudarningsih.

Sudarningsih mengatakan, kerja sama dengan Disbud tersebut termasuk dalam pengelolaan kawasan wisata cagar budaya di Sleman. Kawasan cagar budaya seperti Candi Ijo di Prambanan, Candi Sambisari di Kalasan maupun Goa Jepang di lereng Gunung Merapi, katanya, akan dikelola bersama-sama. Selain APBD, Dispar tahun ini mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Pariwisata senilai Rp1 miliar. DAK dari Kemenpar tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan pariwisata di Gardu Pandang Merapi Kaliurang. “Misalnya, membangun area parkir, kios souvenir dan fasilitas lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya